Heboh! Tentara Rusia Tolak Perintah dan Tembak Pesawat Sendiri

Jum'at, 01/04/2022 01:31 WIB
Tentara Rusia. (Foto: Reuters).

Tentara Rusia. (Foto: Reuters).

Jakarta, law-justice.co - Di tengah serangan ke Ukraina, kabar buruk malah menimpa militer Rusia. Pasalnya, militer Rusia kembali diterpa kekacauan di internalnya, karena para tentaranya menolak mematuhi perintah hingga melakukan penembakan pesawat Rusia sendiri.

Situasi dan kondisi militer Rusia itu disampaikan oleh intelijen Inggris seperti dilansir CNN dan Reuters, Kamis (31/3/2022). Kepala badan intelijen, siber dan keamanan Inggris atau Markas Besar Komunikasi Pemerintah (GCHQ), Jeremy Fleming, mengungkapkan bahwa berdasarkan intelijen terbaru, ada bukti yang menunjukkan tentara Rusia rendah moral.

Mereka bahwa dikabarkan membawa perlengkapan yang buruk hingga menembak jatuh pesawatnya sendiri. Apa yang sebetulnya terjadi?

"Kita telah melihat tentara-tentara Rusia -- kekurangan senjata dan moral -- menolak untuk melaksanakan perintah, menyabotase peralatan mereka sendiri dan bahkan secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat mereka sendiri," ungkap Fleming, tanpa menyebut secara spesifik kapan atau di mana situasi ini terjadi.

Fleming menyampaikan hal tersebut dalam pidatonya di Universitas Nasional Australia, Canberra, seperti dikutip dari situs resmi GCHQ. Reuters belum bisa mengkonfirmasi informasi intelijen tersebut secara mandiri.

Meski begitu, dalam pidatonya, Fleming menyebut kekacauan di internal militer Rusia ini ditengarai ketakutan para penasehat Kremlin untuk mengungkapkan kenyataan soal kegagalan strategi perang Rusia di Ukraina kepada Presiden Vladimir Putin. Ketakutan ini lah yang akhirnya berdampak pada Putin `salah menilai secara besar-besaran` soal situasi operasi militer di Ukraina.

Tak hanya itu, Fleming menyampaikan, berdasarkan informasi intelijen terbaru, Putin tidak hanya salah menilai kemampuan Angkatan Bersenjata Rusia tapi juga meremehkan perlawanan Ukraina serta tekad negara-negara Barat yang menghukum Moskow dengan sanksi besar-besaran secara terkoordinasi.

Menurutnya Putin terlalu melebih-lebihkan kemampuan militernya untuk meraih kemenangan cepat di Ukraina.

"Putin telah salah menilai situasi secara besar-besaran," sebut Fleming. "Kami meyakini para penasihat Putin takut memberitahu yang sebenarnya kepadanya," imbuhnya.

Sampai saat ini pihak Rusia belum memberi tanggapan terkait dugaan tersebut. Namun demikian, Kementerian Pertahanan Rusia justru mengklaim sebaliknya. Mereka menyebut Angkatan Bersenjatanya telah profesional dan melakukan tugas mereka di Ukraina dengan cukup sukses. Kremlin juga menuduh Barat menyebarkan kebohongan soal operasi di Ukraina dalam upaya menjatuhkan Rusia.

Di tengah kekacauan militer Rusia, Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pejabat tertinggi negara itu justru dilaporkan memimpin operasi militer di dalam bungker. Sikap Putin bersembunyi di bungker ini justru menimbulkan kekhawatiran Rusia mungkin bersiap mengerahkan senjata nuklir.

Seperti dilansir Daily Mail dan News.com.au, Kamis (31/3/2022), pergerakan pesawat-pesawat yang digunakan para pejabat tinggi Kremlin menunjukkan Putin mungkin bersembunyi di dekat Surgut, Siberia bagian barat.

Menhan Rusia Sergei Shoigu, yang sebelumnya keberadaannya misterius selama berminggu-minggu hingga memicu rumor soal kesehatannya, diyakini juga berada di bungker dekat Ufa, Pegunungan Urals, yang berjarak 1.166 kilometer sebelah timur ibu kota Moskow.

Informasi tersebut diungkapkan oleh jurnalis Christo Grozev, yang memiliki keterkaitan dengan outlet investigasi Inggris, Bellingcat. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal sumber informasinya.

 

 


00:07 / 00:22
AD

Teori Shoigu bersembunyi di bungker dekat Ufa itu didukung oleh aktivitas putrinya, Ksenia Shoigu (31), yang sempat mengunjungi Ufa selama tiga hari mulai 22 Maret lalu, saat spekulasi memuncak soal Shoigu mengalami gangguan jantung.

"Melacak pergerakan pesawatnya, kita melihat penerbangan yang sangat sering ke Ufa. Mengetahui bahwa ada juga bungker yang dilindungi di kawasan ini, hal ini memberikan jawaban jelas soal tempat tinggalnya," ucap Grozev dalam pernyataannya.

Jika dugaan penggunaan bungker nuklir dengan keamanan ketat oleh Putin dan para pejabatnya itu dikonfirmasi, maka akan mengkhawatirkan karena bisa mengarah pada dugaan lainnya bahwa Putin mungkin bersiap mengerahkan senjata nuklir -- langkah yang akan memicu pembalasan tak terhindarkan.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar