Inggris Sebut Rusia Rugi Serang Ukraina, Ini Tandanya

Rabu, 30/03/2022 20:22 WIB
Menhan Rusia Sergei Shoigu dan Valdimir Putin (sindonews)

Menhan Rusia Sergei Shoigu dan Valdimir Putin (sindonews)

Jakarta, law-justice.co - Serangan Rusia ke Ukraina disebut intelijen Ingris merugikan negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut.  London mengatakan akibat kerugian itu, sejumlah unit militer Rusia menarik pulang pasukannya ke kampung halaman atau pangkalan di Belarus.

Kementerian Pertahanan Inggris menyampaikan kerugian ini turut menyebabkan operasi militer Rusia di Ukraina terganggu.

 "Aktivitas seperti ini menempatkan lebih banyak tekanan pada Rusia, yang juga mengalami kekurangan logistik, pun menunjukkan kesulitan yang dialami Rusia untuk melakukan re-organisasi unit mereka di Ukraina," demikian pernyataan Kemhan Inggris dalam penilaian yang dirilis Rabu (30/3), sebagaimana dilansir Reuters.

Kemhan Inggris juga menilai Rusia mengalami kekurangan pasukan di Ukraina, terutama unit angkatan daratnya. London memprediksi Moskow mungkin akan menutupi kekurangan pasukan ini dengan memaksimalkan penggunaan artileri berat dan serangan rudal.

Lebih dari sebulan Rusia menginvasi Ukraina, tetapi Moskow masih belum bisa menguasai Kyiv. Sebaliknya, pasukan Ukraina berhasil maju dan menguasai kembali beberapa wilayah yang sempat diduduki tentara Rusia.

Dugaan pasukan yang kewalahan ini pun semakin luas setelah Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Fomin, mengatakan bakal menarik pasukan militer di sejumlah kota Ukraina demi memperbaiki kepercayaan di antara kedua kubu.

Keputusan itu diambil Rusia dalam perundingan lanjutan dengan Ukraina di Istanbul, Turki, Selasa (29/3).

"Untuk meningkatkan kepercayaan antara kedua pihak dan membangun kondisi yang sesuai untuk negosiasi selanjutnya, pun mencapai tujuan utama dari menyepakati dan menandatangani sebuah perjanjian, keputusan diambil, untuk secara keseluruhan, mengurangi aktivitas militer di Kyiv dan Chernihiv," kata Fomin.

Meski demikian, pernyataan ini tak diterima mentah-mentah oleh Presiden Volodymyr Zelensky.

"Warga Ukraina bukan orang naif. Ukraina telah belajar dalam 34 hari invasi ini, dan selama delapan tahun perang di Donbas, satu-satunya hal yang bisa mereka percaya adalah hasil yang konkret," ujar Zelensky.

Negara Barat juga mewanti-wanti Ukraina agar tidak "tertipu" dengan manuver Rusia. Menurut mereka, Rusia bukan menarik mundur pasukan tetapi hanya memindahkan tentaranya ke wilayah lain di Ukraina.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar