SMRC: Kinerja Jokowi Anjlok Akibat Lonjakan Harga Sembako dan Pandemi

Rabu, 30/03/2022 17:00 WIB
Presiden Jokowi. (Istimewa)

Presiden Jokowi. (Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo menurun 7,1 persen dalam tiga bulan terakhir. Pemicunya, pengendalian harga sembako hingga pandemi.


Survei itu dilakukan pada 13-20 Maret 2022 kepada 1.027 responden yang dipilih secara acak dengan margin of error kurang lebih 3,12 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan sebanyak 64,6 persen publik merasa puas atau sangat puas atas kinerja presiden Jokowi. Sementara yang menyatakan kurang atau sangat tidak puas sebanyak 32,2 persen.

"Approval rating atau tingkat kepuasan pada kinerja presiden ini mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir, dari 71,7 persen pada survei Desember 2021 menjadi 64,6 persen pada survei Maret 2022," kata Deni dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/3).

"Penurunan ini terendah sejak kerusuhan penetapan hasil Pemilu pada Juni 2019 atau sebesar 62,2 persen," ujarnya menambahkan.

Menurut Deni, kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi berhubungan dengan evaluasi atas kondisi ekonomi, politik, keamanan, dan penegakan hukum.

Pertama, dalam hal ekonomi. Persepsi publik terhadap kinerja pemerintah dalam mengatasi menanggulangi masalah ekonomi menurun dalam tiga bulan terakhir.

"Pada survei Desember 2021, apresiasi publik atas kinerja pemerintah pusat di bidang ekonomi mencapai 60,1 persen. Angka ini turun signifikan menjadi 54,5 persen pada Maret 2022," jelasnya.


Deni menambahkan 41 persen responden menilai tren kinerja pemerintahan Jokowi dalam membuat harga kebutuhan pokok terjangkau semakin buruk.

"Penilaian negatif ini mengalami lonjakan yang sangat tajam dari survei Desember 2021, yakni sekitar 27 persen. Sementara yang menilai sebaliknya atau positif mengalami penurunan dari 29 persen pada Desember 2021 menjadi 23 persen pada Maret 2022," tuturnya.

Diketahui, sejumlah bahan pokok mengalami fluktuasi harga dan kelangkaan belakangan, terutama minyak goreng. Berbagai jurus Pemerintah tak sanggup mengatasinya sejauh ini.

Konsisten dengan itu, penilaian negatif warga atas kinerja pemerintah pusat di sektor ekonomi meningkat. Dari 34,7 persen pada survei Desember 2021 menjadi 41,8 persen pada survei Maret 2022.

Kedua, kepuasan terhadap penanganan pandemi Covid-19. Dari hasil survei diketahui, publik yang puas pada kinerja pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 menurun 74,9 persen pada Desember 2021 menjadi 62,2 persen pada Maret 2022.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar