Usai Perundingan Rusia-Ukraina, Roman Abramovich Diduga Keracunan

Selasa, 29/03/2022 07:34 WIB
Pemilik Chelsea Roman Abramovich (Bola)

Pemilik Chelsea Roman Abramovich (Bola)

Jakarta, law-justice.co - Salah seorang terkaya asal Rusia yang juga Pemilik klub Chelsea, Roman Abramovich, diduga mengalami keracunan usai menjadi juru runding pembicaraan damai Rusia dan Ukraina pada awal Maret di Kyiv.

Abramovich menjadi juru runding bersama salah seorang anggota parlemen Ukraina, Rustem Umerov.

Abramovich dan Umerov mengalami gejala yang sama, yakni mata merah dan pengelupasan kulit tangan dan wajah seperti dikutip dari cnnindonesia.com.

Analis dari Bellingcat mengonfirmasi Abramovich dan tiga anggota delegasi menghadiri pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia pada 3 Maret.

Abramovich dan orang-orang yang ada di sebuah apartemen di Kyiv menderita peradangan pada mata hingga keesokan harinya.

Seorang sumber menyebut kelompok garis keras di Moskow yang ingin merusak pembicaraan damai untuk mengakhiri perang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Abramovich menjadi salah satu sosok yang dibicarakan di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi kepada Abramovich pada pekan kedua Maret.

Triliuner itu dihukum lantaran memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia dan dianggap sebagai sekutu Vladimir Putin.

Lantaran sanksi terhadap Abramovich, Chelsea pun terkena imbas seperti larangan transfer pemain atau melakukan perpanjangan kontrak serta tak bisa meraih keuntungan secara finansial dari beragam penjualan cenderamata atau tiket.

Beberapa sponsor pun meninggalkan klub juara bertahan Liga Champions itu karena keberadaan sosok Abramovich yang ditengarai punya kaitan erat dengan Putin di tengah kecamuk perang Rusia vs Ukraina.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar