Kembali Tegaskan Tolak Penundaan Pemilu 2024, PDIP: Partai Sudah Siap

Senin, 28/03/2022 19:39 WIB
Anggota DPP PDI Perjuangan mengikuti acara Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng yang digelar kader PDIP, chef dan ahli gizi di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Senin {28/3}. Demo masak ini dilakukan berkaitan dengan pernyataan Megawati sebelumnya yang menanggapi antrean masyarakat yang terjadi karena kelangkaan minyak goreng. Robinsar Nainggolan

Anggota DPP PDI Perjuangan mengikuti acara Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng yang digelar kader PDIP, chef dan ahli gizi di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Senin {28/3}. Demo masak ini dilakukan berkaitan dengan pernyataan Megawati sebelumnya yang menanggapi antrean masyarakat yang terjadi karena kelangkaan minyak goreng. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - PDI Perjuangan kembali menegaskan sikapnya menolak wacana penundaan Pemilu 2024. Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut sudah siap menghadapi Pemilu mendatang.

Hasto awalnya berbicara terkait calon presiden dan wakil presiden 2024 sudah disiapkan oleh PDIP. Bahkan, menurutnya Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan pasangan calon 2024 nanti.

"PDI Perjuangan punya banyak stok pemimpin yang baik. Calon presiden dan wakil presiden sudah disiapkan melalui langkah 3 pilar," kata Hasto kepada wartawan di Sekolah PDI Perjuangan Lenteng Agung, Senin (28/3/2022).

"Jajaran partai sudah siap, apalagi ini di tengah pandemi dan menjelang puasa. Jadi segala prioritas kami turun ke bawah untuk bantu rakyat. Itu lebih penting," lanjutnya.

Lebih lanjut, dia menyebut PDIP juga telah sepakat untuk menolak wacana penundaan pemilu. Dia menegaskan keputusuan PDIP telah final mendukung pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang.

"Untuk penundaan pemilu, sikap PDI Perjuangan sudah final. Kita tidak akan menjilat ludah kita sendiri. Ini harus ditunjukkan etika politik dalam menaati aturan main," ungkapnya.

Meski demikian, Hasto menganggap wajar jika kemudian ada sekelompok partai yang mencoba menunda pemilu. Yang terpenting, kata dia, sikap Jokowi dan Megawati sama terkait wacana tersebut.

"Ya (wajar) namanya negara demokrasi. Yang penting sikap presiden dan ibu Mega harus senafas. Jadi sebaiknya wacana-wacana yang hanya menguras energi kita, menghilangkan konsentrasi kita, sebaiknya dikurangi dan kita fokus bergerak ke bawah," tutup Hasto.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar