Masa Depan Chelsea Diujung Tanduk, Pengusaha Swiss Niat Beli

Rabu, 02/03/2022 15:40 WIB
Pemilik Chelsea Roman Abramovich (Bola)

Pemilik Chelsea Roman Abramovich (Bola)

Jakarta, law-justice.co - Buntut perang Rusia vs Ukraina berimbas kepada masa depan Chelsea. Sang pemilik, Roman Abramovich, diklaim ingin menjual mayoritas saham klub yang langsung ditaksir pengusaha Swiss.


Express melansir, Abramovich mempertimbangkan untuk menjual klub miliknya itu karena terancam disanksi Inggris akibat sejumlah masalah, termasuk invasi Rusia ke Ukraina sejak pekan lalu.

Pengusaha asal Rusia tersebut dilaporkan telah berusaha melimpahkan rutinitas harian Chelsea kepada yayasan amal klub. Ini dilakukan demi menjaga stabilitas kepengurusan klub jika ia terpaksa hengkang dan menjual saham klubnya.

Gayung bersambut, miliarder Swiss Hansjorg Wyss mengklaim telah ditawari peluang untuk gabung konsorsium seharga 2 miliar poundsterling. Nantinya, Wyss akan bergabung dengan enam hingga tujuh investor lain.

"Abramovich sedang mencoba untuk menjual semua propertinya di Inggris. Ia juga ingin cepat-cepat menyingkir dari Chelsea," kata Wyss kepada media Swiss, Blick, yang dilansir Daily Mail, Rabu (2/3/2022)

"Saya dan tiga orang lainnya menerima tawaran pada hari Selasa untuk membeli Chelsea dari Abramovich. Tapi, saya harus menunggu empat sampai lima hari dari sekarang," sambung pria 86 tahun itu.

Wyss juga membeberkan Abramovich meminta harga tinggi kepada para penjual. Terlebih saat ini Chelsea masih memiliki utang kepadanya hingga 2 miliar poundstering.

Abramovich adalah miliarder Rusia yang mengakuisisi Chelsea pada 19 tahun lalu. Ia membeli klub London tersebut senilai 140 juta poundsterling atau setara dengan Rp2,6 triliun.

Kini, kebersamaan Abramovich dan Chelsea berada di ujung tanduk karena perang Rusia-Ukraina. Anggota parlemen Inggris, Chris Bryant, berusaha menjegal Abramovich dengan tuduhan penggelapan keuangan.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar