Kena Sanksi Barat Invasi Ukraina, Bank Sentral Rusia Borong Emas

Senin, 28/02/2022 14:40 WIB
Bank Sentral Rusia (Ing.com)

Bank Sentral Rusia (Ing.com)

Jakarta, law-justice.co - Bank sentral Rusia memborong emas untuk memperkuat pasar domestik guna mengantisipasi dampak sanksi dari negara Barat akibat melancarkan serangan militer ke Ukraina.


Bank sentral Rusia mengaku bakal melanjutkan pembelian emas di pasar domestik. Selain itu, mereka juga akan meluncurkan lelang pembelian kembali tanpa batas dan mengurangi pembatasan posisi mata uang asing secara terbuka.

Mengutip dari Reuters, Senin (28/2), Bank sentral Rusia berencana meningkatkan jangkauan sekuritas yang dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman. Bank sentral juga memerintahkan kepada pelaku pasar agar menolak tawaran klien asing untuk menjual sekuritas di Rusia.


Berbagai langkah tersebut dilakukan setelah pihak sekutu Barat meningkatkan sanksi terhadap Rusia dengan cara memblokir bank-bank tertentu dari sistem pembayaran internasional SWIFT dan menargetkan bank sentral Rusia sejak Sabtu (26/2/2022) lalu.

Pihak sekutu, yang umumnya tergabung dalam NATO seperti Amerika Serikat hingga Jerman, diketahui juga berkomitmen untuk memberlakukan langkah-langkah pembatasan yang akan mencegah Rusia mengerahkan pencadangan secara internasional untuk melemahkan sanksi tersebut.

Serangkaian sanksi baru ini dinilai akan memberikan pukulan telak bagi perekonomian Rusia serta mempersulit perbankan dan perusahaan Rusia untuk mengakses sistem keuangan internasional. Hal tersebut ditandai dengan pelemahan rubel yang hampir mencapai 30 persen--terendah sepanjang masa--terhadap dolar pada Senin (28/2).

Untuk menambah persediaan uang tunai, Bank sentra Rusia mengatakan, tidak akan menetapkan batasan pada lelang repo yang rencananya akan diadakan pada hari ini. Pemerintahan Rusia juga terus berupaya menjaga sistem perbankan tetap stabil pasca pemberian sanksi tersebut.

Bank sentral Rusia mengklaim, sampai saat ini transaksi perbankan masih berjalan normal dan bisa diakses kapan saja. Lebih lanjut, pihak otoritas juga tengah mengurangi pembatasan posisi mata uang asing secara terbuka bank setelah sanksi.

Langkah ini akan memungkinkan bank-bank yang terkena dampak sanksi untuk mempertahankan posisi di atas batas resmi dan berlaku hingga 1 Juli 2022.

"Kami akan terus memantau perubahan posisi mata uang demi menjamin mata uang dan pasar uang dan stabilitas keuangan pada lembaga pemberi pinjaman," ujar Bank Sentral Rusia.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar