Korut Tuding AS Jadi Biang Kerok Invasi Rusia ke Ukraina

Minggu, 27/02/2022 14:30 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden (Tribun)

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden (Tribun)

Pyongyang, Korea Utara, law-justice.co - Korea Utara menuduh Amerika Serikat (AS) sebagai akar penyebab krisis Ukraina. Tudingan ini disampaikan dalam tanggapan perdana Pyongyang atas invasi Rusia ke Ukraina.


Dilansir kantor berita AFP, Minggu (27/2/2022) Rusia memerintahkan pasukannya melakukan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Kamis (24/2) lalu. Perintah itu memicu kecaman global dan mendorong Barat menjatuhkan beragam sanksi terkait Rusia, bahkan beberapa diarahkan langsung kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Di antara beragam kecaman, Korut tampaknya punya pendapat berbeda. Dalam tanggapan yang diposting di situs web Kementerian Luar Negeri miliknya, Korut menyebut AS yang harus disalahkan atas apa yang kini terjadi di Ukraina.

"Washington telah mengejar supremasi militer dengan mengabaikan permintaan sah Rusia untuk keamanannya" demikian komentar tersebut yang ditulis Ri Ji Song, seorang peneliti di Studi Politik Internasional untuk Masyarakat Korea Utara.

"Akar penyebab krisis Ukraina juga terletak pada sikap sewenang-wenang AS," imbuh komentar yang dimuat pada Sabtu (26/2) lalu.

Ri mengecam AS karena memberlakukan standar ganda -- dengan mengatakan AS mencampuri urusan dalam negeri negara lain atas nama "perdamaian dan stabilitas" tetapi "tanpa alasan yang baik ia mencela tindakan pertahanan diri yang diambil oleh negara lain untuk memastikan keamanan nasional mereka sendiri."

"Tanggapan tersebut adalah reaksi resmi "rendah" karena diterbitkan dengan nama individu," kata Park Won-gon, seorang profesor Studi Korea Utara di Universitas Ewha Womans.

"Kesimpulannya adalah semua karena AS. Poin utamanya adalah Anda akan menderita jika tidak memiliki kekuatan," katanya kepada AFP.

Rusia memang dikenal sebagai salah satu sohib Korea Utara, bersama Beijing. Moskow juga turut menentang tekanan internasional terhadap persenjataan nuklir Korea Utara, bahkan meminta sanksi internasional diringankan demi alasan kemanusiaan.

Sebelumnya, China, sekutu terpenting Korea Utara, juga menyalahkan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya dalam beberapa pekan terakhir karena "meningkatkan" krisis Ukraina.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar