Ingin Hancurkan Ukraina, Uni Eropa Nilai Putin seperti Nazi

Jum'at, 25/02/2022 22:32 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Istimewa)

Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Kebijakan Presiden Rusia Vladimir Putin yang memutuskan untuk mengerahkan pasukan ke Ukraina dikecam oleh negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa. Mereka bahkan menuding Putin bertindak seperti tindakan Nazi saat perang dunia II karena bertujuan untuk menghancurkan Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Jumat (25/2/2022), pasukan Rusia kini sudah tiba di Ibu Kota Ukraina, Kiev. Invasi Rusia yang dikomandoi Putin ini, disebut juru bicara Uni Eropa, seperti tindakan Nazi.

"Dia berbicara tentang de-Nazifikasi Ukraina, tapi dia berperilaku seperti Nazi. Jadi ini semua ada di kepalanya," kata juru bicara Uni Eropa, Peter Stano, kepada wartawan di Brussels.

Stano membantah klaim Putin yang menyebut berulang kali bahwa invasi Rusia adalah untuk mencegah `genosida` terhadap para penutur bahasa Rusia di Ukraina. Menurutnya yang dilakukan saat ini oleh Putin justru merupakan tindakan genosida.

"Dia selalu mengatakan sesuatu tentang mencegah genosida, yang benar-benar omong kosong, karena dia melakukan satu atau dia akan melakukannya," kata Stano.


"Pada dasarnya, dia ingin menghancurkan Ukraina. Dia ingin mengambil kemerdekaan dari Ukraina. Dia ingin menimbulkan kerusakan dan penderitaan pada rakyat Ukraina. Ini benar-benar tidak manusiawi," lanjut dia.

Dalam minggu-minggu menjelang invasi Rusia, Putin mengulangi klaimnya yang tak terbukti bahwa Ukraina ingin memusnahkan penutur bahasa Rusia di timur negara itu. Putin pada hari Senin mempertanyakan hak Ukraina untuk hidup dan menuduh pemerintahnya sebagai rezim "neo-Nazi" yang didukung oleh Barat.

Untuk diketahui, pasukan Rusia sudah berada di distrik utara Ibu Kota Kiev pada hari kedua invasi, demikian ungkap pejabat Ukraina. Beberapa ledakan terus terdengar di Kiev dan beberapa rekaman video menunjukkan tank-tank melaju ke distrik utara Kiev

Video-video di media sosial menunjukkan apa yang tampak seperti tank-tank Rusia melaju melalui Obolon, sebuah area di utara pusat kota Kiev. Kementerian Pertahanan Ukraina mengkonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah menyusup ke distrik perumahan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan 137 orang - baik tentara maupun warga sipil - meninggal Kamis (24/02) pada hari pertama serangan besar Rusia. PBB mengatakan warga di ibu kota Kiev dan dari kota-kota lain melarikan diri dan sekitar 100.000 sudah angkat kaki.

Rusia juga menguasai kompleks Chernobyl - tempat terjadinya bencana nuklir terparah dunia pada 1986. Kawasan ini masih bahaya radioaktif dan menimbulkan kekhawatiran dari pengawas nuklir internasional.

Pertempuran pecah di lokasi-lokasi kunci, termasuk di landasan udara di dekat ibu kota Kiev yang dikuasai pasukan Rusia dan pasukan diklaim Ukraina telah diambil alih kembali.

 

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar