Munarman Disamakan dengan Jokowi, Apa Maksud Ketum JoMan?

Rabu, 23/02/2022 19:52 WIB
Ketua Umum Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer samakan Presiden Jokowi dengan Munarman (Foto: Megapolitan.antaranews.com/Ist)

Ketua Umum Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer samakan Presiden Jokowi dengan Munarman (Foto: Megapolitan.antaranews.com/Ist)

Jakarta, law-justice.co - Dalam sidang lanjutan kasus yang menjerat Munarman, Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer atau Noel menyampaikan pernyataan mengejutkan. Dia menyamakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Munarman. Noel menyebut Jokowi dan Munarman sama-sama korban fitnah.

"Setahu saya Munarman kritis, karena Presiden Jokowi orang yang tidak anti-kritik, sama di-framing terhadap Munarman, Munarman tidak bisa diajak dialog, Munarman yang suka kekerasan. Sama halnya Jokowi difitnah, Presiden Jokowi komunis, Presiden Jokowi anti-kritik, Jokowi benci ulama, Jokowi penjarakan aktivis. Nah ini calo-calo inilah perannya, kita semua difitnah di republik ini, kejaksaan difitnah, hakim difitnah," ujar Noel saat bersaksi di PN Jaktim, Rabu (23/2/2022).

Dalam sidang perkara terorisme sebenarnya diatur dalam UU untuk merahasiakan identitas saksi tetapi Noel mengungkap sendiri identitasnya untuk menjadi saksi meringankan bagi Munarman.

Noel mengaku mengenal Munarman sejak tahun 2000. Noel menyebut Munarman selalu mengedepankan hukum.

"Dari pengalaman berinteraksi apa ada pandangan yang dikemukakan Munarman untuk musuhi negara, dan melakukan gerakan inkonstitusional?" tanya pengacara Munarman.

"Saya tidak meyakini seperti itu karena sampai detik ini presidennya nggak berbuat... Presiden Jokowi yang didukung oleh saya," kata Noel.

"Pertanyaannya, apa Munarman pernah ubah negara ini?" tegas pengacara itu.

"Tidak. Makanya saya bilang presidennya masih Jokowi, artinya Munarman tak pernah lakukan itu," jawab Noel lagi.

Noel juga meyakini Munarman tidak sepaham dengan ISIS. Noel meyakini Munarman orang yang tegak lurus dengan NKRI.

"Ya saya konfirmasi saat itu, saya diskusi dengan Munarman saya konfrontir ke beliau, beliau bilang nggak. Karena dia tahu kelompok ISIS mainan dari luar, itu saya pertegas sekali, jangan sampai sidang ini opini kalau Munarman bagian dari ISIS karena Munarman ini saya yakini tegak lurus pada NKRI," jelasnya.

Di akhir sidang, Noel menyampaikan permohonan kepada majelis hakim. Noel meminta hakim tidak menjatuhkan vonis mati atau seumur hidup. Noel juga bicara kemungkinan dia duduk di kursi terdakwa apabila Presiden RI bukan Jokowi.

"Bahwa saya pernah dizalimi seperti ini. Mungkin kalau seandainya penguasanya bukan Jokowi, saya ada di bangku ini. Mungkin Pak Hakim, Pak Jaksa yg akan mengadili saya di sidang ini," ujar dia.

"Jangan sampai kawan saya ini nggak punya masa depan, saya masih mau berinteraksi dengan kawan saya, saya masih mau diskusi sama kawan saya. Jangan karena pandangan politiknya kawan saya dihukum mati atau seumur hidup. Sebab, Presiden Jokowi tak punya pandangan-pandangan yang sesat seperti calo-calo ini, Presiden Jokowi yang saya dukung, yang saya hormati, Presiden yang tak pernah bermusuhan pada aktivis, nggak pernah bermusuhan terhadap ulama, nggak pernah bermusuhan sama siapa pun," tutupnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar