Meski Dapat Nilai Tertinggi, Eks Anak Buah Ahok Gagal Jadi Sekda Sumut

Selasa, 22/02/2022 19:36 WIB
Eks anak buah Ahok, Larso Marbun digagalkan Edy Rahmayadi jadi Sekda Sumut (tempo)

Eks anak buah Ahok, Larso Marbun digagalkan Edy Rahmayadi jadi Sekda Sumut (tempo)

Medan, Sumut, law-justice.co - Mantan anak buah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Larso Marbun digagalkan oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi untuk menjadi Sekretaris Daerah Sumut. Dengan gugurnya Larso dalam seleksi itu, kini tersisa tiga calon.

"Satu marga Lubis, dua dari Jawa itu," kata Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Selasa (22/2/2022).

Edy mengatakan sudah mengirimkan tiga nama itu kepada pemerintah pusat untuk diambil keputusan. Dia tak menjelaskan nilai yang diraih ketiga calon tersisa itu.

"Karena saya mengirim tiga orang tapi tak boleh diberitahu. Nanti kalau diberitahu dia nggak masuk, marah lagi dia, saya tempat orang marah aja," tutur Edy.

Edy mengatakan dirinya tidak mendukung calon tertentu dalam seleksi Sekda Sumut. Edy meminta agar semua pihak berpikiran positif.

"Itu tak boleh negatif thinking," jelasnya.

Dari informasi yang diterima detikcom, tiga nama yang lulus itu adalah Kepala Bappeda Sumut Hasmirizal Lubis, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sumut Arief Sudarto Trinugroho dan staf ahli gubernur, Agus Tripriyono.

Sebelumnya, Gubsu mengakui Lasro Marbun merupakan calon Sekda Sumut dengan nilai tertinggi. Namun Lasro digagalkan oleh Edy saat proses seleksi.

"Untuk seleksi Sekda, nomor satu the best Pak Lasro. Saya panggil beliau, saya minta maaf, Pak Lasro tidak saya luluskan," kata Edy di rumah dinas Gubsu, Medan.

Edy pun meminta maaf karena tidak meluluskan Lasro. Edy mengatakan masih membutuhkan Lasro sebagai Inspektur Sumut.

"Saya minta maaf pak Lasro, tidak saya luluskan, saya tidak luluskan, pasti cita-cita nya mau jadi Eselon I, dengan segala macam pertimbangan saya butuh dia. Perkara kesejahteraan biar kita nanti doakan," tuturnya.

Lasro mengaku menerima keputusan yang dibuat Edy Rahmayadi. Lasro mengatakan dirinya tetap loyal kepada Edy.

"Orang tua sudah menyatakan isi hati, isi pikiran. Kan beliau pimpinan kita, beliau lebih tahu apa kebutuhan beliau untuk Sumatera Utara sampai dengan 5 September 2023. Jadi saya sebagai putra Sumatera Utara, sebagai putra Indonesia sebagai anak kampung ya terima dan tetap bekerja, bekerja, bekerja," ujar Lasro.

Sebelum bertugas di Sumut, Lasro pernah menjadi pejabat di DKI Jakarta. Dia dilantik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Rabu (12/2/2014). Dia semula menjabat Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana (Kabiro Ortala).

Lasro sempat diisukan ingin mundur dari Kadisdik DKI karena sikap anak buahnya di Disdik DKI yang dianggap sudah terlalu parah. Wagub DKI saat itu, Ahok, sempat menyebut Lasro orang yang bagus.

"Pak Lasro sih termasuk orang bagus, orang jujur. Tapi dia bilang ke saya, sudah terlalu parah di Dinas Pendidikan," ucap Ahok di Jakarta Rabu (6/7/2014).

Pada era kepemimpinan Ahok, Lasro juga pernah menjabat Kepala Inspektorat DKI. Namun Lasro dicopot Ahok setelah kasus pengadaan UPS dan anggaran siluman di APBD DKI mencuat.

Setelah dicopot Ahok, Lasro sempat menjabat Kepala Bappeda di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Sumut. Lasro kemudian kembali ke DKI Jakarta pada era Gubernur Djarot. Menurut Djarot, Lasro merupakan orang yang lurus.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar