Jokowi Perintah Menaker Sederhanakan Pencairan Dana JHT
Presiden Jokowi bersama Fahri Hamzah (Warta Kota).
Jakarta, law-justice.co - Polemik soal pencairan dana JHT (jaminan hari tua) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) masih menjadi sorotan publik, khususnya buruh. Karena itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memantaunya, dan bahkan sudah memerintahkan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah untuk menyederhanakan pencairan dan JHT tersebut.
Sikap Jokowi itu disampaikan oleh Mensesneg Pratikno dalam video yang diunggah di akun YouTube Kemensetneg seperti dilihat, Senin (21/2/2022). Pratikno mengatakan Jokowi telah memanggil Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menaker Ida Fauziyah untuk membahas persoalan ini.
"Bapak Presiden terus mengikuti aspirasi para pekerja dan beliau memahami keberatan dari para pekerja terhadap Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 22 Tahun 2022 tentang tata cara dan persyaratan pembayaran jaminan hari tua," kata Pratikno.
Jokowi kemudian memerintahkan jajarannya untuk menyederhanakan tata cara dan persyaratan pembayaran JHT. Jokowi mempertimbangkan kondisi para pekerja yang mengalami masa sulit.
"Tadi pagi Bapak Presiden sudah memanggil Pak Menko Perekonomian Ibu Menteri Tenaga Kerja dan Bapak Presiden sudah memerintahkan agar tata cara dan persyaratan pembayaran JHT itu disederhanakan, dipermudah agar dana JHT itu bisa diambil oleh individu pekerja yang sedang mengalami masa-masa sulit sekarang ini terutama yang sedang menghadapi PHK," ujar Pratikno.
"Jadi bagaimana nanti peraturannya, akan diatur lebih lanjut di dalam revisi peraturan menteri tenaga kerja atau regulasi yang lainnya," sambung Pratikno.
Pratikno juga menyampaikan pesan Jokowi kepada para pekerja. Jokowi berharap para pekerja mendukung situasi kondusif.
"Tapi di sisi lain Bapak Presiden juga mengajak para pekerja untuk mendukung situasi yang kondusif dalam rangka meningkatkan daya saing kita dalam mengundang investasi. Ini penting sekali, dalam rangka membuka lebih banyak lapangan kerja yang berkualitas," ujar Pratikno.
Komentar