Gus Miftah Tanggapi Heboh Pentas Wayang Singgung Khalid Basalamah

Senin, 21/02/2022 15:30 WIB
Pendakwah Gus Miftah (Okezone)

Pendakwah Gus Miftah (Okezone)

Jakarta, law-justice.co - Pagelaran wayang kulit di Pondok Pesantren Ora Aji milik Gus Miftah pada Jumat (18/2/2022) malam viral dan jadi sorotan. Dalam pagelaran itu, dalang memainkan wayang mirip Ustaz Khalid Basalamah `dimassa`.


Dalam potongan video pagelaran wayang kulit itu menampakkan sesosok wayang menggunakan peci dan berjenggot. Adegan selanjutnya, wayang berpeci dan berjenggot itu remuk dihajar wayang lainnya. Publik kemudian bereaksi dengan pertunjukan itu.

Gus Miftah kemudian angkat bicara soal gelaran wayang kulit itu. Ia menjelaskan jika sejak awal dirinya memang kerap menggelar pertunjukan wayang di Ponpes Ora Aji, Sleman, DIY. Hanya saja sempat mandek karena pandemi.

"Yang pertama bahwa saya itu nanggap wayang dari 2012, artinya memang Ponpes Ora Aji itu rutin menggelar pentas wayang cuma berhenti karena persoalan pandemi," kata Gus Miftah kepada wartawan, Senin (21/2/2022).

"Jadi kalau dimaknai pentas wayang itu merupakan reaksi atau respons dari apa yang terjadi saat ini saya pikir kurang pas," imbuhnya.

Lebih lanjut, Gus Miftah mengatakan untuk pentas wayang yang digelar pada Jumat (18/2) lalu, atas permintaan para seniman.

"Kemudian yang kedua, pentas terakhir kemarin yang kita lakukan itu karena permintaan teman-teman seniman untuk bisa urun rembuk di pondok saya yang kebetulan memang saya begitu care dengan soal seni dan budaya karena ada permintaan itu ya sebisa mungkin saya bantu," tegasnya.

Oleh karena itu, terkait konten dalam pertunjukan wayang itu, menurut Gus Miftah merupakan domain dari sang dalang. Ia menegaskan tidak melakukan intervensi apapun terkait dengan lakon, konten dan atraksi selama pertunjukan wayang apapun.

"Soal konten, atau lakon, atau atraksi di dalam pertunjukan wayang, itu merupakan domain dan wilayahnya dalang itu sendiri. Jadi isinya tentang apa, itu kita hanya dikasih lakonnya saja," ucapnya.

"Tetapi pertunjukannya seperti apa itu ya urusan dalang bukan urusan saya dan saya tidak bisa intervensi itu. Itu sudah merupakan kebiasaan, bahwa atraksi panggung atau atraksi dalam pertunjukan wayang itu urusan dalang," sambungnya.

Selain pementasan wayang, konten pembacaan sajak yang ditulis oleh Gus Miftah dan diunggah dalam akun Instagram pribadinya juga jadi sorotan. Musababnya, dalam sajak itu menyudutkan salah satu pihak.

Akan tetapi, Gus Miftah berkilah dengan mengatakan perbedaan pendapat dalam ilmu itu hal yang biasa.

"Kalau yang viral atau yang trending itu tentang sajak saya, kalau soal kritik ilmu kalau soal perbedaan pendapat dalam ilmu itu kan suatu hal yang lumrah jadi sah-sah saja," katanya.

Gus Miftah menegaskan, sajak itu merupakan tanggung jawabnya sebagai orang yang membuat. Namun, untuk pertunjukan wayang, ia menegaskan jika itu domain dari dalang.

Diketahui, pertunjukan wayang tersebut digelar di Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah di Sleman. Pementasan tersebut dihadiri oleh sejumlah dalang dari Solo dan Yogya dan diinisiasi oleh dalang kenamaan Ki Warseno Slenk asal Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dikonfirmasi detikJateng, Warseno Slenk membenarkan dirinya yang tampil dalam video tersebut. Menurut Warseno, pergelaran wayang bertajuk `Begawan Lomana Mertobat` itu digelar pada Jumat (18/2) malam yang lalu.

"Iya benar, di tempat Gus Miftah itu," kata Warseno saat dijumpai detikJateng di kediamannya, Sukoharjo, Senin (21/2).

Video itu viral karena warganet menghubungkan pentas tersebut dengan pernyataan Ustaz Khalid Basalamah tentang wayang yang harus dimusnahkan. Ceramah Ustaz Khalid Basalamah dalam video berjudul `Wayang Haram` itu menyinggung pertobatan dalang dan meminta wayang untuk dimusnahkan. Usai mendapat reaksi dari banyak pihak, penceramah kondang itu telah meminta maaf.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar