Cerita Warga Dinyatakan Positif Covid-19 Padahal Tak Pernah Tes PCR

Jum'at, 11/02/2022 14:45 WIB
Aplikasi Pedulilindungi (Net)

Aplikasi Pedulilindungi (Net)

Depok, Jawa Barat, law-justice.co - Seorang karyawan swasta, Jamaludin (36), kaget menerima pemberitahuan dirinya positif COVID-19. Padahal dia mengaku tidak pernah melakukan swab PCR sama sekali.


Jamaludin mengaku pada Rabu (9/2) menerima pesan WhatsApp dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyatakan dirinya positif COVID-19. Dia lalu mengecek ke aplikasi PeduliLindungi.

"Saya mengecek aplikasi PeduliLindungi dan mendapatkan hasil PCR positif dari laboratorium RS Brawijaya Depok. Sebelumnya tidak pernah melakukan PCR swab sekalipun di RS Brawijaya Depok," kata Jamaludin dikutip dari Detikcom, Jumat (11/2/2022).


Jamaludin `divonis` positif COVID-19 terhitung sejak Rabu (9/2), statusnya di PeduliLindungi pun menjadi berwarna hitam. Jamaludin yang berdomisili di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) itu lalu mengurus status hitam tersebut agar kembali normal.

"Saya nggak bisa ke mana-mana selama dua hari. Dari jam 03.00 pagi sampai malam masih telepon 119 menanyakan gimana. Terus telepon ke pihak RS," kata Jamal.

Jamaludin mengaku menghubungi 119 extension 9 untuk menanyakan hasil dan mekanisme perubahan status di PeduliLindungi yang menurutnya tidak benar. Ia lalu diarahkan untuk menghubungi pihak RS secara langsung.

"Saya menghubungi RS Brawijaya Depok melalui call centre namun belum berhasil dan saya kembali menghubungi IGD RS Brawijaya Depok," sambungnya.

Jamaludin mengakui perlu tahapan yang panjang untuk menegaskan statusnya di aplikasi PeduliLindungi. Setelah menghubungi pihak RS, Jamaludin mendapat jawaban bahwa perubahan status masih dalam pengurusan ke Pusdatin.

Per Jumat (10/2) malam, Jamaludin mengatakan statusnya di PeduliLindungi sudah kembali hijau atau negatif COVID-19. Namun, ia masih meminta permintaan maaf secara tertulis dari RS.

"Saya minta sama mereka ada surat permintaan maaf dari rumah sakit secara tertulis kepada saya. Ada bentuk tanggung jawab dan mereka mengakui kalau itu kelalaian dari rumah sakit," katanya.

 

Penjelasan Pihak RS


Pihak RS Brawijaya menjelaskan masalah yang dihadapi Jamaludin. Pihak RS juga menyampaikan permintaan maaf. "Nama yang sama dan tanggal lahir yang sama, itu kami akuin ada kesalahan dan kami sudah meminta maaf," kata Marketing RS Brawijaya Depok, Wahyuana Kumala, saat dikonfirmasi terpisah.

Dia mengatakan RS Brawijaya tidak lepas tangan terkait kesalahan input data tersebut. Dia mengaku sejak Jamaludin menyampaikan pengaduan, pihaknya berupaya mengurus perubahan status di PeduliLindungi.

"Dan kami sudah juga melakukan pelaporan ke PeduliLindungi untuk perubahan mengenai data tersebut kalo ada salah input data dari kami," ucapnya.

"Dan kami juga sudah membuat surat ke pusdatin untuk supaya PeduliLindungi-nya Pak Jamaludin itu tidak hitam tapi sudah berubah hijau lagi," tambah Wahyu.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar