Istana IKN Telan Biaya Rp 2 T, Ridwan Kamil Anggap Tak Masuk Akal

Jum'at, 11/02/2022 11:05 WIB
desain ibu kota baru (kompas)

desain ibu kota baru (kompas)

Jakarta, law-justice.co - Baru-baru ini, Perancang Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, I Nyoman Nuarta mengungkap anggaran pembangunan Kompleks Istana Negara berkisar di angka Rp2 triliun.

Nyoman mengatakan angka itu baru hitung-hitungan kasar. Dia belum bisa memastikan anggaran pasti karena proses masih berjalan.

"Kalau pikiran kasar, pikiran kasar, paling juga Rp2 triliun itu, barangkali," kata Nyoman pada wawancara di kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (20/1).

Nyoman berkata anggaran pasti pembangunan istana di IKN baru akan diketahui setelah ada detail engineering design (DED). Dia belum bisa memastikan kapan hal itu rampung.

Meski demikian, dia mulai memperkirakan dana yang dibutuhkan sekitar Rp2 triliun. Angka itu dia dapat dari menghitung biaya rata-rata pembangunan hotel bintang lima.

"Kita lihat orang membangun hotel-lah sekarang ya. Kalau hotel bintang lima dengan luasan sekian kurang lebih miriplah," ujar Nyoman.

Biaya pembangunan Istana Negara di IKN menuai kritik dari arsitek yang juga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dia menilai harga pembangunan istana baru itu terlalu mahal.

"Coba bayangkan hanya untuk Istana Negara. Menurut saya, enggak masuk akal-lah membelanjakan Rp2 triliun hanya untuk satu fungsi bangunan. Menurut saya, agak sangat sangat berlebihan," ucap Ridwan Kamil pada webinar di kanal Youtube Ikatan Arsitek Indonesia Nasional, Rabu (9/2).

Istana Negara akan dibangun di ibu kota negara baru, IKN Nusantara. Kompleks ring satu itu akan didirikan di atas tanah seluas 100 hektare.

Seniman I Nyoman Nuarta ditunjuk sebagai perancang kompleks tersebut. Dia telah mempresentasikan desain dasar Istana Negara IKN Nusantara dan mendapat persetujuan Presiden Jokowi.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar