Sejumlah Elite Taliban Disebut Kuliahkan Anak Perempuan di Luar Negeri

Selasa, 08/02/2022 10:23 WIB
Taliban mendeklarasikan Afghanistan kini merdeka sepenuhnya setelah pesawat militer terakhir AS lepas landas dari bandara Kabul pada Senin (30/8). (AP/Zabi Karimi)

Taliban mendeklarasikan Afghanistan kini merdeka sepenuhnya setelah pesawat militer terakhir AS lepas landas dari bandara Kabul pada Senin (30/8). (AP/Zabi Karimi)

Jakarta, law-justice.co - Sejumlah elite kelompok Taliban penguasa Afghanistan disebut menyekolahkan bahkan menguliahkan anak perempuan mereka di luar negeri.

Seperti melansir cnnindonesia.com, lembaga independen Jaringan Analis Afghanistan (AAN) membuat laporan itu di tengah kontroversi kebijakan Taliban yang disebut mendiskriminasi kaum perempuan negara itu meraih pendidikan yang layak.

"Dalam tiga laporan terakhir kami tentang Taliban dan pendidikan, khususnya kaum perempuan, kami mendapati sebuah tren baru. Penulis tamu Sabawoon Samim mempelajari soal pendidikan anak perempuan dalam gerakan Taliban. Ia menemukan bahwa sejumlah anggota Taliban saat ini mencari sekolah, bahkan universitas untuk anak-anak mereka, lelaki dan perempuan," demikian tulisan pengantar laporan tersebut.

"Dia mengamati bagaimana dan kenapa keanggotaan inti grup itu (Taliban) yang melarang pendidikan bagi perempuan ketika dahulu mereka pernah berkuasa kini tampak mengubah pendirian terhadap pendidikan," lanjutan dalam pengantar itu.

Berdasarkan laporan AAN, sejumlah elite Taliban bahkan menyekolahkan dan menguliahkan anak-anak mereka, lelaki dan perempuan, ke luar negeri. Di sisi lain, jutaan anak perempuan di Afghanistan mengalami penderitaan tidak bisa lagi sekolah saat Taliban berkuasa lagi.

Masih dalam laporan AAN, sejumlah petinggi Taliban memang tinggal di kota-kota besar di luar Afghanistan seperti Karachi (Pakistan), Islamabad (Pakistan), Doha (Qatar), hingga Dubai (Uni Emirat Arab).

Ketika mereka berbaur dengan masyarakat setempat, elite Taliban ini mendapat banyak keuntungan. Di antara keuntungan itu menyekolahkan dan menguliahkan anak-anak mereka di sana, lelaki maupun perempuan.

Salah satu elite Taliban yang pernah tinggal di Doha selama beberapa tahun mengakui kepada AAN bahwa ia menyekolahkan dan menguliahkan anak laki-laki perempuan di kota itu.

"Kami tak terlalu menghiraukan pendidikan (untuk anak) pada tahun ketiga menetap (di Doha). Namun karena orang-orang di lingkungan itu pergi ke sekolah, anak-anak kami menuntut pula untuk sekolah," ujar elite Taliban yang tak ingin disebutkan identitasnya.

"Jadi di tahun keempat, saya harus menyekolahkan ketiga putra dan dua putri saya," ia menambahkan.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa salah satu anak perempuan dari petinggi Taliban yang bekerja di kementerian, kini menguliahkan anaknya di Universitas Qatar untuk belajar ilmu kedokteran.

"Hanya satu dari dari 26 keluarga petinggi Taliban menyekolahkan anak-anak mereka di madrasah. Sisanya menyekolahkan anak laki-laki dan perempuan di sekolah-sekolah modern di Qatar hingga Pakistan," ujar sumber kepada AAN.

"Para anggota Taliban dan keluarga mereka yang tinggal di sini (Qatar) punya permintaan kuat akan pendidikan modern. Tidak ada yang bisa menolak keinginan mereka entah anak lelaki atau perempuan di segala usia," ia menambahkan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar