Berharta Rp 403 Triliun, Ini Sosok Bos `FedEx China` Wang Wei

Minggu, 06/02/2022 10:20 WIB

Jakarta, law-justice.co - Berkembangnya bisnis e-commerce di China selama satu dekade terakhir tidak hanya melahirkan sosok Jack Ma tetapi juga sejumlah orang kaya baru. Salah satunya, Wang Wei.

Seperti melansir cnnindonesia.com, Wang adalah salah satu taipan Negeri Tirai Bambu yang mengumpulkan harta dari usaha pengantaran paket, SF Express. Berbeda dengan Jack Ma yang terus menjadi perhatian media, Wang lebih senang berada di balik layar.

Lahir di Shanghai pada 1971, Wang menghabiskan masa kecilnya di Hong Kong. Orang tuanya adalah penerjemah Bahasa Rusia untuk angkatan udara China dan dosen di salah satu universitas.

Usai menamatkan pendidikan sekolah menengah, Wang mencari peruntungan di Kota Shunde, Guangdong, China. Di sana, ia mulai bekerja sebagai salah satu karyawan di sebuah percetakan kecil.

Suatu hari, ia ditugaskan untuk mengantarkan sampel cetakan ke salah satu klien di Hong Kong. Dari sini, ia sadar bahwa pilihan jasa pengiriman masih terbatas. Maklum, satu-satunya jasa pengantaran adalah kantor pos pemerintah mengingat bisnis kurir swasta dilarang.

Padahal, pada saat yang sama, semakin banyak perusahaan Hong Kong yang mendirikan pabrik di Guandong. Hal ini seiring dengan kebijakan Deng Xiaoping, pemimpin China kala itu, yang mulai membuka diri terhadap negara lain.

Lahirnya SF Express

Peluang bisnis itu tidak disia-siakan oleh Wang. Pada 1993, ia mengajak lima orang rekannya untuk merintis usaha jasa pengantaran Shunfeng Express (SF Express).

Wang yang kala itu baru berusia 22 tahun memberanikan diri untuk pinjam uang kepada sang ayah senilai 100 ribu yuan.

Awalnya, SF Express hanya melayani pengantaran di sekitar wilayah China Selatan. Lalu, pada 1997, perusahaan mulai ekspansi ke seluruh China daratan.

Selang lima tahun, perusahaan mulai memperluas jaringan dan meningkatkan layanan dengan memperbaiki manajemen.

Selama periode 2008-2012, Wang memberanikan diri untuk merambah bisnis pengantaran internasional. Perusahaan juga memperkuat bisnisnya dengan mendirikan maskapai sendiri untuk bisa mengantarkan barang ke berbagai negara.

Keberanian ini tak lepas dari keputusan pemerintah China yang akhirnya mengizinkan swasta masuk ke bisnis pengantaran pada 2009. Kebijakan ini menjadikan usaha Wang tak lagi ilegal.

Setelah itu, SF Express terus memperkuat layanan dengan memperbanyak armada pengantaran dan adopsi teknologi.

Pada 2018, perusahaan menjadi perusahaan pertama yang mendapatkan izin pengantaran dengan pesawat nirawak (drone) di China.

Gelar IPO

Selama lebih dari dua dekade, Wang membiayai hampir seluruh bisnis SF Express dari kas internal. Ia tak ingin mengambil pendanaan dari luar dan cenderung tertutup untuk investor.

Pada awal 2017, Wang memutuskan untuk melepas SF Express untuk melantai di bursa saham Shenzhen dengan bendera SF Holding. Keputusan itu membawanya masuk ke jajaran orang terkaya di China.

Pada tahun yang sama, Wang sempat mengalahkan Jack Ma dengan menduduki posisi orang terkaya ke-2 di China. Ia pun mendapatkan julukan bos "FedEx-nya China".

Nilai kapitalisasi pasar SF Express awalnya hanya sekitar US$30 miliar. Kini, nilainya sudah melonjak menjadi US$48,8 miliar dan menjadi perusahaan kurir terbesar di China. Hal itu tak lepas dari belanja online yang kian menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.

Wang melihat kesuksesan suatu perusahaan tercapai saat mampu menciptakan perbedaan di masyarakat, memberikan kehidupan yang baik untuk karyawan, dan meningkatkan standar layanan ke pelanggan.

Bagi Wang, suatu perusahaan akan bertahan dalam jangka panjang dan memiliki reputasi yang baik dengan terus mengingat tujuan awalnya.

"Jika sebuah perusahaan hanya fokus pada hasil tetapi mengabaikan tujuan, usaha itu akan sia-sia," ujar Wang dalam salah satu wawancaranya dengan Boston Consulting Group (BCG) pada 2020 lalu.

Puluhan tahun membangun kerajaan di bisnis logistik, Wang berhasil mengumpulkan harta mencapai US$28,2 miliar atau sekitar Rp403,26 triliun per Jumat (3/2), asumsi kurs Rp14.300 per dolar AS. Sebagian besar hartanya berasal dari kepemilikan 60 persen saham SF Holding.

Kekayaan Wang menempatkannya di peringkat ke-10 pada Daftar Orang Terkaya di China dan ke-35 pada Daftar Orang Terkaya Dunia versi Forbes pada 2021.

Wang saat ini tinggal di Shenzen, China, bersama tiga orang anaknya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar