Usai Diminta Jokowi Pulang Kampung, Ainun Najib Buka Suara

Kamis, 03/02/2022 12:43 WIB
Ainun Najib (Dok. Linkedin Ainun Najib)

Ainun Najib (Dok. Linkedin Ainun Najib)

Jakarta, law-justice.co - Kader muda Nahdlatul Ulama yang juga Praktisi Teknologi Informasi (IT), Ainun Najib mengaku bingung saat ditanya soal `ajakan` Presiden Joko Widodo kembali ke Indonesia untuk membangun ekosistem digital andal di dalam negeri.

Dia mengaku hingga saat ini sama sekali belum ada pendekatan resmi dari pihak mana pun yang datang kepadanya.

"Belum tahu mesti merespons bagaimana, belum ada approach (pendekatan) resmi yang datang juga," kata Ainun dalam keterangannya dikutip di situs resmi NU, Kamis (3/2).

Nama Ainun Najib belakangan ini ramai diperbincangkan setelah disinggung oleh oleh Jokowi dalam acara Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027 di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (31/1) lalu.

Jokowi mengaku sudah mengenal Ainun Najib yang kini bekerja di Singapura. Jokowi berharap agar Ainun kembali ke Indonesia untuk membangun ekosistem digital RI.

Presiden mengatakan Ainun saat ini memiliki gaji tinggi di Singapura. Hal ini menjadi tugas kiai untuk mengajak Ainun pulang agar mau membangun ekosistem digital tersebut.

"Tapi di sana gajinya sangat tinggi sekali jadi kalau diajak ke sini harus bisa digaji lebih dari yang di Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai, kalau beliau yang ngendiko, digaji berapa pun, bismillah pasti mau," katanya.

Senada, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi mendukung pernyataan Jokowi yang mengajak Ainun Najib pulang dari luar negeri. Fahrur itu mengatakan saatnya para anak muda Nahdliyyin membangun bangsa.

"Saya kira anak-anak muda pintar-pintar itu sudah saatnya pulang, membangun teknologi tinggi di Indonesia, dan akan memajukan Indonesia. Saya kira harus disambut baik itu," kata Fahrur.

Mengintip Gaji Ainun Najib di Singapura

Mengutip Detik.com, Rabu (3/2), saat ini Ainun menjabat sebagai Head of Analytic, Platform & Regional Business di Grab Singapura.

Lalu, berapa sebenarnya gaji Ainun yang disebut-sebut sangat tinggi oleh Jokowi?

Berdasarkan informasi di laman resmi Glassdoor, rata-rata gaji nasional untuk jabatan head of analytics di Singapura adalah 8.925 dolar Singapura.

Jika dihitung, maka gaji seorang head of analytics di Singapura setara Rp95 juta per bulan dengan asumsi kurs Rp10.648 per dolar Singapura.

Sementara, gaji tertinggi untuk jabatan direktur analytics di Singapura mencapai 253.125 dolar Singapura per tahun dan terendah 17.500 dolar Singapura.

Dengan kata lain, seseorang yang menduduki jabatan tersebut berpotensi mengantongi gaji tertinggi sebesar Rp2,69 miliar per tahun dan terendah Rp186 juta per tahun.

Jika dihitung, maka gaji seorang head of analytics di Singapura setara Rp95 juta per bulan dengan asumsi kurs Rp10.648 per dolar Singapura.

Sementara, gaji tertinggi untuk jabatan direktur analytics di Singapura mencapai 253.125 dolar Singapura per tahun dan terendah 17.500 dolar Singapura.

Dengan kata lain, seseorang yang menduduki jabatan tersebut berpotensi mengantongi gaji tertinggi sebesar Rp2,69 miliar per tahun dan terendah Rp186 juta per tahun.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar