Kerap Buat Kontroversi, PM Inggris Mendadak Diminta Mundur

Selasa, 01/02/2022 21:40 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (Tempo)

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (Tempo)

Inggris, law-justice.co - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson didesak oleh para politisi untuk mundur dari jabatannya. Alasannya karena ada laporan acara dengan alkohol di kantor dan rumahnya, saat wilayah itu memberlakukan lockdown Covid-19.


Kasus mabuk-mabukan ini menjadi ancaman paling serius untuk jabatan Johnson. Dia sudah dalam pengawasan untuk rangkaian skandal dan penanganan pada Covid-19.

Untuk kasus ini, politisi oposisi dan beberapa anggota Partai Konservatif sendiri telah meminta Johnsin mengundurkan diri.

Laporan terbaru itu berasal pegawai negeri senior Sue Gray itu disebut sebagai kegagalan serius kepemimpinan pemerintah inggris. Dia juga mengutuk perilaku pemerintahan dan menyebut mabuk-mabukan di tempat kerja tidak pantas.

"Beberapa peristiwa seharusnya tidak diizinkan terjadi. Peristiwa lain seharusnya tidak dibiarkan berkembang seperti itu," ucapnya dikutip dari Channel News Asia, Selasa (1/2/2022).

Gray menambahkan dia hanya bisa merinci 4 dari 16 peristiwa yang dipermasalahkan. Dia beralasan kekhawatiran akan merugikan penyelidikan polisi yang terpisah, melibatkan detektif untuk menyelidiki pihak-pihak termasuk dalam satu apartemen Johnson di atas kantornya.

Sementara menurut Kantor Johnson, Gray akan diminta memperbarui laporannya setelah penyelidikan polisi selesai dan akan dipublikasikan.

Tak lama setelah laporan itu, Johnson juga telah membuat pernyataan serta menjawab pertanyaan hampir dua jam di parlemen pada Senin (31/1/2022). Dia juga telah meminta maaf dan menjanjikan perubahan pada kantornya.

"Saya ingin meminta maaf. Saya mengerti dan akan memperbaikinya," jelasnya.

Kecaman perilaku Johnson juga datang dari salah seorang warga yang harus mengingat pemakaman neneknya saat lockdown. "Apakah perdana menteri menganggap saya bodoh?" kata Aaron Bell.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar