Rudal Balistik Korut Bikin Ciut, AS Sampai Ajak Berunding

Senin, 31/01/2022 22:40 WIB
Ilustrasi Rudal Korut (Liputan6)

Ilustrasi Rudal Korut (Liputan6)

Jakarta, law-justice.co - Korea Utara (Korut) melakukan uji coba terbesar rudal balistik sejak 2017. Aksi Korut ini membuat Amerika Serikat mengajak duduk bersama.


Dilansir dari AFP dan Reuters, Korut meluncurkan rudal balistik pertama kali di tahun 2022 pada Rabu (5/1/2022). Peluncuran rudal balistik itu dilaporkan Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.

Peluncuran rudal balistik oleh Korut terus berlanjut. Hingga Minggu (30/1/2022), Korut tercatat telah meluncurkan tujuh rudal balistik.

"Rudal balistik itu diperkirakan mencapai ketinggian maksimum 2.000 kilometer dan terbang sekitar 800 kilometer selama setengah jam," kata Kepala Staf Gabungan Seoul dalam sebuah pernyataan dilansir dari AFP

Peluncuran rudal kali ini merupakan yang terbesar sejak 2017. Korut melakukan aksi militernya sambil mengabaikan tawaran pembicaraan AS.

"Itu menunjukkan bahwa Pyongyang mungkin telah menguji Rudal Balistik Jarak Menengah (IRBM) pertama sejak 2017," kata analis di Institut Internasional untuk Studi Strategis, Joseph Dempsey.

Korsel menilai Korut mengikuti `pola yang mirip` dengan 2017 - ketika ketegangan terakhir mencapai titik puncak di semenanjung itu. Korsel pun memperingatkan Korut dapat segera memulai kembali uji coba nuklir dan rudal antarbenua.

Pada 2017, rudal Hwasong-12 terbang 787 kilometer dengan puncak lebih dari 2.111 kilometer. Analis mengatakan rudal itu bisa terbang sekitar 4.500 km jika ditembakkan pada lintasan balistik yang memaksimalkan jangkauan sehingga menempatkan wilayah Guam di AS dalam jangkauan.

Kehebohan Korut datang pada saat yang sulit di kawasan itu. Sekutu Korut, China akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin bulan depan, sementara Korsel bersiap-siap untuk pemilihan presiden pada bulan Maret.

Korut sendiri tengah mempersiapkan perayaan ulang tahun ke-80 mendiang pemimpin Kim Jong-il pada Februari dan ulang tahun ke-110 pendiri Kim Il-sung pada April mendatang.

 

AS Ajak Duduk Bersama


Pihak Korut telah mengonfirmasi uji coba rudal balistik Hwasong-12. Hulu ledak pada rudal balistik jarak menengah yang diuji coba itu dipasangi kamera yang berhasil mengambil foto Bumi dari luar angkasa.

Dilansir dari Reuters, Senin (31/1/2022), rudal balistik itu diketahui merupakan jenis yang sama dengan rudal Korut yang mampu menjangkau wilayah Guam. Peluncuran terbaru Korut, yang merupakan peluncuran ketujuh sepanjang tahun ini.

Ini menandai momen pertama kalinya rudal yang berkemampuan nuklir diuji coba oleh Korut sejak tahun 2017. Korut diketahui menangguhkan uji coba rudal dan senjata nuklirnya sejak tahun 2017.

Saat itu, Korut menguji terbang rudal Hwasong-12 sebanyak enam kali, termasuk salah satunya mengudara di atas Pulau Hokkaido, Jepang, sebanyak dua kali. Pada Agustus 2017, beberapa jam usai mantan Presiden AS Donald Trump memperingatkan setiap ancaman terhadap AS akan disambut `api dan kemarahan`, komandan Pasukan Strategis Korut menegaskan pihaknya `secara serius mempertimbangkan rencana melancarkan serangan` yang melibatkan peluncuran serentak empat rudal Hwasong-12 ke arah Guam.

Korean Central News Agency (KCNA) menyatakan peluncuran rudal kali ini dilakukan sedemikian rupa untuk memastikan keselamatan negara-negara tetangga.

"Inspeksi uji tembak dilakukan untuk tujuan memeriksa secara selektif rudal balistik jarak menengah, jarak jauh, jenis darat-ke-darat, Hwasong-12 dan memverifikasi keakuratan seluruh sistem senjata ini," demikian laporan kantor berita Korut, KCNA.

Korut sempat mengklaim Hwasong-12 bisa membawa `hulu ledak nuklir berat berukuran besar`. Sementara, para pengamat memperkirakan rudal IRBM Korut memiliki jangkauan hingga 4.500 kilometer.

KCNA juga melaporkan hulu ledak uji coba dipasangi kamera yang mengambil sejumlah foto dari luar angkasa saat rudal mengudara. Foto-foto yang dirilis KCNA menunjukkan foto-foto berbasis luar angkasa untuk Bumi, khususnya wilayah Korut dan sekitarnya.

Para analis menyebut Korut pertama kali mengambil foto semacam itu tahun 2017. Pemimpin Korut, Kim Jong-Un, tidak dilaporkan menghadiri uji coba itu.

KCNA tidak menyebut langsung AS, dengan para pejabat Korut mengatakan uji coba semacam ini untuk tujuan pertahanan diri dan tidak ditargetkan terhadap negara tertentu. Namun, AS tetap menyampaikan kekhawatiran atas meningkatnya aktivitas uji coba rudal Korut yang dinilai bisa menjadi pendahuluan untuk dilanjutkannya kembali uji coba senjata nuklir dan rudal balistik antarbenua (ICBM). Otoritas AS berjanji akan memberikan respons `yang dirancang untuk menunjukkan komitmen pada sekutu kami`.

"Bukan hanya apa yang mereka lakukan kemarin, tapi fakta bahwa ini terjadi menyusul sejumlah tes yang cukup signifikan pada bulan ini," ucap seorang pejabat senior AS yang enggan disebut namanya kepada wartawan di Washington DC, sembari mendorong Korut kembali terlibat perundingan langsung tanpa syarat.

"Ini membutuhkan tanggapan. Anda akan melihat kami mengambil beberapa langkah yang dirancang untuk menunjukkan komitmen kami kepada sekutu kami dan pada saat yang sama kami mengulangi seruan kami untuk diplomasi. Kami siap dan kami sangat serius mencoba melakukan pembicaraan yang membahas masalah kedua sisi," ujarnya

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar