Pendiri PAN Tertawa saat Disuruh Minta Maaf soal Rompi Militer AHY

Jum'at, 28/01/2022 18:02 WIB
Pendiri PAN Abdillah Toha (netralnews)

Pendiri PAN Abdillah Toha (netralnews)

Jakarta, law-justice.co - Pendiri PAN Abdillah Toha hanya tertawa ketika didesak untuk meminta maaf karena mempertanyakan rompi militer yang dikenakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dia juga heran dengan respons warganet yang membanjiri cuitannya saat mempertanyakan rompi militer AHY tersebut.

Abdillah, melalui akun Twitter @AT_AbdillahToha, Kamis (27/1/2022), mempertanyakan maksud AHY mengenakan rompi yang dinilai mirip rompi antipeluru. Dalam cuitannya, dia juga menyertakan video AHY saat sedang berjalan mengenakan rompi yang dimaksud.

"Kira2 maksudnya apa anak mantan presiden ini pakai rompi anti peluru?" demikian cuitan Abdillah seperti dilihat, Jumat (28/1/2022).

Cuitan itu lantas dihujani banyak respons dari warganet. Abdillah menilai para warganet `baperan` karena menggeruduk media sosialnya usai cuitan itu dipublikasikan.

"Terus saya heran orang-orang ini kok baperan betul. Itu yang comment-comment emosional luar biasa. Saya juga heran, ada apa," ujar Abdillah sambil tertawa, Jumat (28/1/2022).

 Abdillah mengaku diminta untuk meminta maaf atas cuitan tersebut. Dia heran dengan permintaan itu lantaran merasa sekadar bertanya.

"Terus saya disuruh minta maaf katanya. Wong orang tanya kok minta maaf, nggak boleh tanya? imbuhnya.

Alih-alih, dia menilai pihak yang seharusnya meminta maaf adalah AHY. Sebab, menurutnya, tak banyak orang yang tahu rompi itu merupakan rompi beban sehingga dianggap telah menyesatkan.

"Yang seharusnya minta maaf itu mereka. Tahu kenapa? Karena sebagian besar orang itu nggak tahu bahwa itu pembeban berat. Jadi seharusnya minta maaf telah menyesatkan banyak orang bahwa itu bukan rompi anti peluru. Itu adalah pembeban berat untuk olahraga, selesai," kata dia.

Lantas, dia menegaskan kembali soal penilaiannya bahwa para warganet tersebut `baperan`. Dia mengatakan tak akan menanggapi mereka yang dianggapnya emosional.

"Baperan lah orang-orang ini. Ratusan orang komentar. Saya tidak melayani orang-orang yang emosi," ujarnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar