Soal Formula E, PAN Soroti Tensi Politik Jakarta dan Investor Takut

Kamis, 27/01/2022 14:15 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di lintasan balap Formula E di Brooklyn, New York. (Foto: Tribunnews)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di lintasan balap Formula E di Brooklyn, New York. (Foto: Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Rencana kegiatan Formula E 2022 di Jakarta disebut belum begitu jelas. Salah satu penyebabnya adalah karena tensi politik di Jakarta sehingga investor takut untuk masuk.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Frkasi PAN DPRD Jakarta, Bambang Kusumanto yang mencontohkan dinamika rencana kegiatan Formula E 2022. Sejumlah politisi bahkan pesimis terhadap program mobil listrik ini imbas kabar gagalnya tender untuk pembangunan sirkuit.

"Kalau tensi politik di Jakarta begini terus, investor pasti takut, wisatawan pun merasa tidak nyaman," kata dia dalam keterangannya, Kamis (27/1/2022).

Bambang menyebutkan apabila mau Jakarta maju dan ekonominya membaik, semestinya kegiatan Formula E 2022 didukung, dengan memberikan sejumlah masukan yang membuat acara ini semakin bagus. Hanya karena keterangannya gagal tender, Bambang menyebutkan beberapa pihak menuding, bahkan menggiring opini seolah-olah Formula E pasti gagal.

"Padahal masih on progress, rencana tetap berjalan. Harusnya kita kasih kesempatan dulu, kasih semangat. Jangan menghasut publik untuk menolak perhelatan yang masih dikerjakan," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menyampaikan sampai hari ini lelang untuk pembangunan sirkuit Formula E masih gagal padahal pembangunannya ditargetkan akan selesai selama tiga bulan.

Sebagai pecinta otomotif, Pras begitu dirinya disapa, menjelaskan Formula E dan Formula 1 hampir sama. Yang membedakan hanya pada penggunaan mesin dan kecepatannya. Tidak hanya itu, dia menuturkan landasan sirkuit Formula E juga tidak boleh sembarang dibangun karena memiliki standar tersendiri.

"Nggak sembarangan landasan dibuat 3 bulan jadi tiba-tiba nggak ada suaranya belok bunyinya itu aspalnya terlepas kan membahayakan orang," tuturnya.

Lebih lanjut, Pras menuturkan dari awal dirinya tidak pernah ingin menghambat kegiatan Formula E.

"Saya nggak pernah mau menghambat Formula E tapi kalau main akal-akalan kaya perda belum jadi menjadi APBD uang 560 miliar sudah keluar, itu kan gak boleh itu, itu kan temuan (temuan BPK) itu," ucapnya.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Widi Amanasto membantah soal tender sirkuit Formula E yang disebut gagal. Menurutnya yang benar adalah pihaknya mengulang kembali tender.

Alasan pengulangan ini kata dia karena ada hal teknis yang perlu diperbaiki agar prosesnya sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau GCG (Good Corporate Governance). "(Tender ulang) sudah dimulai. Peserta sudah mendaftar," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebutkan tender sirkuit Formula E tidak ada masalah. "Formula E secara teknis tidak ada masalah," ujarnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar