Fadli Zon Nyanyi Sunda Tentang Pejabat Haus Kekuasaan, Sindir Siapa?

Sabtu, 22/01/2022 21:20 WIB
Politisi Gerindra Fadli Zon (Net)

Politisi Gerindra Fadli Zon (Net)

Jakarta, law-justice.co - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengunggah cuitan yang bermuatan menyindir tentang pejabat yang haus kuasa. Cuitan melalui akun twitter pribadinya itu ia unggah dengan menyanyikan lagu Sunda berjudul "Ayang Ayang Gung" yang diunggah Sabtu (22/1/2022).


Memberi ketengan video yang ia unggah, Fadli menyebut lagi "Ayang Ayang Gung" berisi tentang seorang pejabat yang haus kuasa dan berkhianat kepada bangsanya.

"Ayang-ayanggung, gung goongna rame, menak Ki Mas Tanu, nu jadi wadana, naha maneh kitu," demikian bunyi petikan lirik lagu yang dinyanyikan Fadli lewat video yang ia unggah.

Menurut Fadli, penanaman nasionalisme di tanah Sunda sudah dilakukan sejak ia anak-anak. Ia pun mengingat lagu itu sejak kecil waktu tinggal di Cisarua, Kabupaten Bogor.

"Penanaman nasionalisme di Tanah Sunda sudah dilakukan sejak anak-anak. Ini lagu `Ayang Ayang Gung` yang saya masih ingat waktu kecil di Cisarua, Bogor," katanya.


Dalam petikan lengkap, lagu tersebut berlirik:

naha maneh kitu (Mengapa Anda melakukan itu)
tukang olo-olo (tukang kayu)
loba anu giruk (banyak yang serakah)
ruket jeung kumpeni (erat dengan perusahaan)
niat jadi pangkat (niat naik pangkat)
katon kagorengan (terlihat digoreng)
ngantos kangjeng dalem (sampai kita mati)
lempa lempi lempong (tanah liat tanah liat tanah liat)
jalan ka Batawi ngemplong (jalan ke batawi sempit)


Belakangan isu bahasa Sunda mencuat lantaran sikap politikus PDIP Arteria Dahlan yang meminta seorang Kajati di Jawa Barat dicopot lantaran menggunakan bahasa Sunda dalam sebuah rapat. Arteria pun telah meminta maaf kepada masyarakat Sunda atas pernyataannya tersebut. PDIP telah memberikan sanksi.

Permintaan maaf itu disampaikan Arteria usai memberikan klarifikasi di hadapan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun.

"Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu," kata Arteria dalam keterangannya,Kamis (20/1).

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar