Erick Thohir Mengaku Lelah dengan Pandemi yang Belum Berakhir

Kamis, 20/01/2022 16:44 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku lelah dengan pandemi Covid-19 yang belum berakhir (Foto: Antara)

Menteri BUMN Erick Thohir mengaku lelah dengan pandemi Covid-19 yang belum berakhir (Foto: Antara)

Jakarta, law-justice.co - Pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir lelah. Namun, dia mengatakan bukan hanya dirinya yang merasa lelah, tetapi juga semua orang Indonesia.

Diketahui bersama, Covid-19 terdeteksi pertama kali di Wuhan, China pada 2019 lalu. Sedangkan, Indonesia pertama kali mengkonfirmasi Covid-19 pada awal Maret 2020. Hampir dua tahun `kedatangan` virus Corona di tanah air, kasus Covid-19 tak kunjung berakhir.

"Tahun telah berganti, namun pandemi belum juga berhenti," kata Erick Thohir.

Dalam keterangan tertulisnya, Erick Thohir mengatakan semua pihak tampaknya sudah benar-benar lelah dengan ketidakpastian pandemi Covid-19.

Namun, Erick Thohir menilai hanya ada satu cara yang bisa dilakukan semua pihak, yakni dengan mencegah penyebaran lebih luas.

"Kita semua sudah lelah dengan ketidakpastian ini. Tapi tak ada jalan lain, selain terus mencegah penyebaran virus," ujarnya.

Adapun cara untuk mencegahnya, kata dia, yakni dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Lebih lanjut, menurut Erick Thohir, upaya itu perlu dilakukan demi orang-orang sekitar, terutama keluarga dan bangsa sendiri.

"Manfaatkan vaksinasi dengan terapkan protokol kesehatan. Demi keluarga, demi bangsa kita," katanya seperti dikutip dari akun Twitter pribadinya.

Diketahui jumlah kasus Covid-19 di tanah air per 19 Januari 2022 mencapai 4.275.528. Jumlah tersebut terhitung sejak kasus Covid-19 pertama terkonfirmasi di Indonesia.

Sementara itu, kasus aktifnya mencapai 10.796 kasus. Jumlah ini mengalami penambahan 1.232 hanya dalam satu hari.

Indonesia kini dibayang-bayangi pula oleh Covid-19 varian Omicron yang berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jumlahnya sudah mencapai 882 kasus.

Adapun kasus Omicron di tanah air didominasi oleh para pelaku perjalanan wisata sebanyak 171 kasus.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar