Penasihat Gedung Putih Simpulkan Akhir Pandemi Bukan Varian Omicron

Rabu, 19/01/2022 19:55 WIB
Penasehat Gedung Putih Anthony Fauci (CBS Sport)

Penasehat Gedung Putih Anthony Fauci (CBS Sport)

Jakarta, law-justice.co - Kepala Penasihat Medis Gedung Putih Anthony Fauci menyebut masih terlalu dini untuk menyimpulkan varian Omicron akan menjadi akhir dari pandemi. Ia menilai, akhir pandemi bisa terjadi bila tak ada kemunculan varian virus corona lain.


Dengan kemunculan Omicron, menurut Fauci, mungkin saja pandemi ini bisa segera berakhir dengan memasuki fase endemi. Omicron sendiri diyakini umumnya menyebabkan gejala ringan meski sangat menular ketimbang Covid-19 varian lain.

"Tapi itu hanya akan terjadi jika kita tidak mendapatkan varian lain yang lolos dari respons imun dari varian sebelumnya," ujar Fauci kepada Agenda Davos, seperti dikutip dari CNN, Rabu (19/1/2022).

Fauci menilai kehadiran Omicron merupakan suatu keberuntungan. Sebab, varian itu tak memiliki sejumlah karakteristik yang sama dengan varian Delta yang diketahui lebih mematikan.

"Tetapi banyaknya orang yang terinfeksi mengesampingkan tingkat patogenitas yang lebih rendah itu," ujarnya.

"Ini adalah pertanyaan terbuka, apakah Omicron akan menjadi vaksinasi virus hidup yang diharapkan semua orang?" katanya.

Kehadiran Omicron bukan berarti pertempuran melawan Covid-19 sudah usai. Sebab, saat ini masih banyak rumah sakit yang kewalahan menunda operasi elektif serta sekolah-sekolah, terutama di luar negeri, yang beralih ke pembelajaran jarak jauh.

Di Amerika, banyak rumah sakit yang dilaporkan kekurangan staf. Mereka merawat lebih banyak pasien Covid-19 dalam beberapa hari belakangan. Setidaknya ada 156.676 pasien Covid-19 di AS yang dirawat di rumah sakit pada Senin (17/1).

 

Pengembangan Vaksin yang Lebih Baik


Vaksin baru saat ini diketahui sedang dikembangkan. Upaya ini bertujuan agar virus dapat lebih mudah dikendalikan.

Menurut CEO perusahaan Moderna Stephane Bancel, dalam waktu dekat vaksin Moderna akan tersedia untuk varian Omicron.

"Seharusnya akan ada di klinik dalam beberapa pekan mendatang. Dan kami berharap di bulan Maret, kami dapat memiliki data untuk dibagikan kepada regulator untuk mengetahui langkah selanjutnya," ujar Bancel.

Bancel juga berujar, vaksin booster gabungan untuk Covid-19 dan flu juga dapat tersedia di beberapa negara pada musim gugur 2023.

Dosis booster diketahui mampu meningkatkan antibodi seseorang dalam beberapa bulan setelah terinfeksi, sehingga bagi mereka yang berisiko tinggi sakit parah dapat memiliki peluang yang lebih besar untuk segera pulih.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar