BPS Ungkap Ekspor dan Impor RI Naik Hampir 40 Persen di 2021

Senin, 17/01/2022 19:55 WIB
Aktivitas ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (indonesiakita.co)

Aktivitas ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (indonesiakita.co)

Jakarta, law-justice.co - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai total ekspor dan impor Indonesia sepanjang tahun lalu naik hingga 40 persen. Angka tersebut didapat dari perbandingan antara data ekspor dan impor pada dua tahun yang berbeda, yakni 2020 dan 2021.


Dari segi ekspor, nilai mencapai US$231,54 miliar atau naik 41,88 persen pada 2021. Pada 2020, nilai total ekspor hanya mencapai US$163,19 miliar.

"Ekspor kita itu meningkat cukup tajam kalau dibandingkan dengan 2020. Meningkatnya 41,88 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (17/1/2022).

Tak hanya secara keseluruhan, nilai total ekspor bidang non migas juga ikut naik hingga 41,52 persen dari US$154,94 miliar pada 2020 menjadi US$219,27 miliar pada 2021.

"Sedangkan khusus untuk ekspor non migas kita tercatat sebanyak US$219,27 miliar. Jauh lebih tinggi dibandingkan 2020 yakni naik 41,52 persen. Kinerja ekspor kita tahun ini (2021) cukup menggembirakan semoga tren ini terjadi di 2022," ujarnya.

Margo mengungkapkan ekspor sektor non migas bidang bahan bakar mineral dan bidang lemak minyak hewan atau nabati menjadi yang tertinggi di antara yang lain.

"Kalau diperhatikan share ekspor non migas kita ini dirinci menurut komoditasnya terbesar adalah bahan bakar mineral share-nya 14,98 persen. Ekspor bahan bakar mineral capai US$32,84 miliar. Diikuti oleh lemak dan minyak nabati share-nya 14,97 persen atau setara US$32,83 miliar," katanya.

Dari segi impor, nilai total impor pada 2021 naik 38,59 persen atau setara US$196,20 miliar. Pada tahun lalu, nilai total impor hanya sebesar US$141,57 miliar. Serupa, impor non migas juga mengalami kenaikan hingga 34,05 persen atau setara US$170,67 miliar pada tahun lalu.

Impor sektor non migas bidang mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya mendominasi impor RI pada tahun lalu. Untuk impor mesin mencapai US$25,85 miliar atau setara 15,14 persen dibandingkan bidang lainnya. Kemudian, diikuti oleh impor mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya sebesar US$22,34 miliar.

"Mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya itu share impor terhadap total impor non migas mencapai 13,09 persen atau setara US$22,34 miliar," ujarnya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar