PDIP Bisa Kalah, Mega Tak Akan Rela Jokowi Wakili Prabowo Nyapres 2024

Senin, 17/01/2022 06:10 WIB
Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri. (Pontas).

Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri. (Pontas).

Jakarta, law-justice.co - Baru-baru ini kembali muncul wacana Prabowo Subianto disandingkan dengan Joko Widodo untuk bertarung di perhelatan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Bahkan beredar selebaran deklarasi dukungan pada keduanya.

Sejumlah kalangan berpendapat hal tersebut mustahil terjadi, terlebih saat ini Prabowo merupakan anak buah Jokowi di pemerintahan.

Pengamat Politik, M. Qodari menyampaikan Jokowi nampaknya tidak akan mungkin menjadi wakil Prabowo. Jika dalam hitungan politiknya, PDI Perjuangan pun tidak akan sudi kader bintangnya dijadikan nomor dua pada pilpres 2024 mendatang.

"Karena kalau pasangannya adalah Prabowo-Jokowi maka yang akan menjadi pemenang pemilu legislatif adalah Gerindra, partai yang didirikan dan dipimpin oleh Pak Prabowo. Posisi PDIP sebagai di partai pemenang Pemilu akan turun bergeser karena kalah populer oleh Partai Gerindra,” ucap Qodari, Minggu (16/1).

Dia menambahkan, PDIP akan menjadi kendala besar jika pasangan calon Prabowo-Jokowi maju dalam pertarungan Pilpres mendatang. Sebab, PDIP sejauh ini masih ingin membangun skenario tunggal dengan mengusung paket pasangan Prabowo-Puan Maharani.

"Karena apa? Karena kalau Prabowo-Puan maka yang akan menjadi pemenang Pemilu legislatif adalah Partai Gerindra,” ucapnya.

Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri, tambah Qodari tidak akan rela menempatkan Jokowi di posisi kedua. Hal itu akan menjadikan partai banteng moncong putih akan turun derajatnya dikangkangi Gerindra.

"Jadi apakah bisa atau enggak tanya dengan Bu Megawati. Tapi saya menduga Bu Mega cenderung tidak mau karena apa? Karena PDIP-nya akan kalah,” tutupnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar