Heboh Lahan Resort Karimunjawa Dijual, Pemiliknya Disebut WN Spanyol

Minggu, 16/01/2022 13:20 WIB
viral jual beli rumah di Karimunjawa (Net)

viral jual beli rumah di Karimunjawa (Net)

Jakarta, law-justice.co - Iklan jual beli rumah di Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah untuk warga negara (WNA) jadi sorotan di media sosial. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jepara menyebutkan proyek tersebut merupakan resort dan milik orang Spanyol.


"Kalau proyek rumah atau perumahan di Karimunjawa sepertinya belum ada," kata Kepala Dinas PUPR Jepara, Ary Bachtiar dikutip dari Detikcom, Minggu (16/1/2022).

Menurutnya iklan rumah yang viral ditawarkan untuk WNA itu merupakan pembangunan resort atau penginapan di Desa Kemojan, dekat Bandara Dewadaru, Karimunjawa. Proyek pembangunan resort itu disebut milik orang Spanyol, yang rencananya akan disewakan.

"Itu kemungkinan resort yang di Desa Kemojan dekat Bandara Dewadaru pemiliknya orang Spanyol, akan dibangun dan disewakan," jelas Ary.

Diberitakan sebelumnya, postingan diunggah akun twitter Lorraine @yo*** menyoroti iklan jual beli perumahan di Karimunjawa untuk WNA. Akun tersebut menyoroti harga rumah yang dinilai murah pasar Eropa.

Lewat utas tweet-nya, akun tersebut mengunggah postingan iklan perumahan The Startup Island. Dalam iklan tersebut ditawarkan unit rumah di pulau surga, Karimunjawa seharga 49.500 Euro atau sekitar Rp 808 juta.

Perusahaan itu mengklaim mampu memasarkan 170 rumah dari 300 rumah dalam delapan bulan. Mereka menawarkan berbagai fasilitas mewah, seperti akses langsung dengan pantai, beach club, tenis, gym, dan fasilitas lainnya.

"Ya gimana enggak laku jual rumah harga segitu untuk pasar Eropa. FYI harga rata-rata rumah di Belanda dengan 3 kamar tidur (biasanya dua tingkat), taman kecil depan dan belakang tahun lalu itu 419.000 Euro (Rp 6,8 miliar)," tulisnya seperti dilihat, Minggu (16/1/2022).

Akun tersebut pun khawatir jika perumahan itu dijual murah kepada WNA. Akibatnya warga lokal akan menjadi orang asing di kampungnya sendiri. Dia pun khawatir warga lokal akan pindah karena harga tanah dan bangunan mahal.

"Resenya kalau itu beneran jadi ntar, warga lokal akan jadi tamu di kampungnya sendiri atau malah terpaksa pindah karena harga tanah dan bangunannya jadi menjulang, OMG," tulisnya kembali.

Postingan yang diunggah 14 Januari 2022 lalu itu sudah mendapatkan ribuan like dan komentar.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar