Golkar Siap Berkoalisi dengan PKS, Bentuk Poros Nasionalis-Religius

Jum'at, 14/01/2022 16:31 WIB
Politisi Golkar Ace Hasan Syadzily (Foto: Istimewa)

Politisi Golkar Ace Hasan Syadzily (Foto: Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Langkah PKS yang membuka peluang membangun koalisi dengan poros nasionalis-religius di Pilpres 2024 nanti disambut baik oleh Partai Golkar. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily. Dia mengatakan tidak ada partai yang bisa bekerja sendiri dalam pilpres. Karena itu, Golkar, kata Ace, pasti akan membuka komunikasi dengan semua partai.

"Oleh karena itu, bagi Partai Golkar, membuka komunikasi dengan partai mana pun tentu sebagai bagian dari langkah politik untuk menyamakan persepsi dan kemungkinan penjajakan membangun agenda bersama terkait masalah kebangsaan," kata Ace kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).

Ace mengapresiasi langkah PKS yang membuka peluang koalisi dengan poros nasionalis dan religius. Menurutnya, langkah itu bentuk penjajakan untuk menyamakan persepsi antarpartai.

"Langkah PKS membuka komunikasi dengan partai nasionalis religius di Pilpres 2024 harus dipahami sebagai bagian dari penjajakan untuk menyamakan persepsi dan menemukan titik temu," ujarnya.

Golkar, kata Ace, membuka peluang kerja sama dengan semua partai, termasuk PKS. "Sebagai partai tengah yang berorientasi karya kekaryaan, Partai Golkar tentu berpeluang untuk membuka bekerja sama dengan partai mana pun, termasuk dengan PKS," ujarnya.

Ace lantas mengungkit pertemuan Ketum Airlangga Hartarto dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang membahas sejumlah hal.

"Ketum Partai Golkar sendiri pernah bertemu dengan Presiden PKS membahas berbagai agenda bangsa, terutama terkait dengan mencari solusi saat pandemi dan masalah kebangsaan," kata Ace.

Sebelumnya, PKS mengatakan ingin membangun koalisi lintas poros pada Pilpres 2024, yakni poros nasionalis-religius. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman dalam konferensi pers Kamis (14/1/2022).

Sohibul awalnya mengatakan pembentukan poros Islam di Pilpres 2024 menjadi alternatif. Namun, melihat kondisi kenegaraan saat ini, tidak tertutup kemungkinan PKS membangun koalisi religius-nasionalis.

"Terkait dengan pembentukan partai Islam, saya kira itu salah satu alternatif yang mungkin bila terbentuk koalisi. Tetapi sebagaimana yang menjadi keputusan dari Majelis Syuro VI pada hari ini, kita melihat bahwa suasana kenegaraan kita hari ini yang sekarang mengalami segregasi, segmentasi yang sangat luar biasa," kata Sohibul.

"Untuk itu, PKS ingin membangun koalisi yang lintas, tadi disebutkan nasionalis-religius, itu harus kita persatukan," ujarnya.

Sohibul mengatakan pihaknya akan juga membangun komunikasi dengan partai nasionalis demi mewujudkan persatuan ke depan.

"Jadi tentu kami akan bersama-sama dengan partai-partai Islam, bersama-sama untuk kemudian menjalin komunikasi juga dengan partai-partai nasionalis untuk membentuk sebuah koalisi yang akan mempersatukan bangsa kita ke depan, insyaallah," ujarnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar