Harga Pupuk Melonjak, Rizal Ramli: Bolak-balik ke Sawah Cuma Selfie!
Saat wabah Covid-19 melanda negeri ini banyak para petani tak mampu membeli bibit padi dan pupuk. Akibatnya mereka beralih menjadi bercocok tanam sayuran. Menurut Somad (63 Tahhun) salah satu petani di Serang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat saat ini ia akan menanam kangkung dan sawi. Harga sayuran saat ini cukup stabil. Robinsar Nainggolan
Jakarta, law-justice.co - Ekonom Senior, Rizal Ramli ikut buka suara soal temuan Serikat Petani Indonesia (SPI) terkait harga pupuk non subsidi yang mengalami kenaikan hingga 100%.
Sebagai informasi, kenaikkan ini dimulai sejak pekan pertama Januari tahun 2022.
Dampak paling nyata adalah mengoreksi pendapatan para petani di Indonesia, termasuk mengurangi nilai tukar petani.
Rizal Ramli sangat menyayangkan kondisi ini. Dia pun mempertanyakan keberadaan pejabat pemerintah selama ini.
Rizal bahkan menyebut jika sawah para petani hanya sekadar untuk swafoto atau selfie para pejabat.
“Petani malah merugi kalau nanam padi wajah menangis kencang gitu kok ngaku pro petani? Bolak-balik ke sawah hanya untuk selfie, kebijakannya kok bikin susah petani!” tulis Rizal pada akun twitter pribadinya, Kamis (13/1/2021).
“Inilah kalau pemimpin modalnya pencitraan wajah netralawal tahun naik 100%, harga pupuk urea kini capai Rp560.000 Per Sak,” lanjutnya.
Sebelumnya, SPI mencatat harga pupuk urea saat ini tembus di angka Rp 560 ribu tiap saknya.
Padahal dalam kondisi normal biasanya harga berkisar Rp 265 ribu sampai Rp 285 Ribu.
Sejak Oktober harga pupuk mulai mengalami kenaikan di angka Rp 380 ribu. Terus berlanjut pada bulan Desember 2021 menyentuh Rp 480 hingga Rp 500 ribu.
Petani malah merugi klo nanam padi 😭 Gitu kok ngaku pro petani ? Bolak-balik ke sawah hanya untuk selfie, kebijakannya kok bikin susah petani ! Inilah klo pemimpin modalnya pencitraan 😐
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) January 12, 2022
Awal Tahun Naik 100%, Harga Pupuk Urea Kini Capai Rp560.000 Per Sak. https://t.co/Ony8JTbbs9
Komentar