Prioritas Anies Selesai Tahun ini, Program Saringan Sampah Rp 197 M

Selasa, 11/01/2022 18:25 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Istimewa)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganggarkan Rp 197 miliar untuk program penyaring sampah. Program ini ditargetkan selesai pada Juni 2022.


Dilihat dari situs Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SiRUP LKPP), Selasa (11/1/2021), proyek pembangunan saringan sampah di perbatasan itu masuk kategori pekerjaan konstruksi dengan metode tender.

Sementara itu, berdasarkan Ingub Nomor 49 Tahun 2021, program saringan sampah ini masuk isu prioritas daerah tahun 2021-2022. Seperti apa desain saringan sampah tersebut?

Kepala Seksi Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan, menuturkan saringan sampah ini akan dibuat di ruas kali Ciliwung perbatasan antara wilayah Jakarta dan daerah penyangga. Saat ini program tersebut masih dalam tahap pembebasan lahan.

"Masih proses pembebasan lahan," ujar Yogi.

Yogi menerangkan saringan sampah yang akan dibangun Pemprov bukan sekadar saringan untuk menahan sampah. Melainkan difasilitasi dengan pengolahan sampah dan ditambah penunjang alat berat.

"Ada alat beratnya, saringan otomatis, ada juga fasilitas pengolahan sampahnya jadi yang organik mungkin dipotong kecil-kecil di sana, bisa dijadikan kompos, jadi bukan sekadar saringan aja. Jadi ini model bendungan terpadu, tapi juga tidak menghambat aliran air," paparnya.

Yogi menyebutkan program saringan sampah ini memakan dana ratusan miliar rupiah karena harus membuat konstruksi bangunan dengan beton. Fondasi yang dibuat juga harus lebih dalam.

"Karena itu, harus bangun kali Gendong dulu, jadi agak mahal ya. Perencana kami bekerjasama dengan ITB. Nanti kan konstruksinya berbasis beton bangunan air. Karena dia di saluran air di sungai pondasinya juga harus dalam. Terus juga mirip-mirip kita bangun bendungan, cuma tidak membendung aliran airnya tapi ada saringan sampahnya yang otomatis," jelas dia.

Selama ini, proses penyaringan sampah ketika hujan di Jakarta yakni di pintu air Manggarai. Dengan saringan sampah ini, diharapkan penyaringan sampah bisa dilakukan sebelum masuk kota.

"Jadi itu untuk menyaring sampah-sampah jadi ketika musim hujan besar atau debit air tinggi itu dari daerah penyangga itu banyak sampah berukuran besar yang hanyut misalnya bambu gede-gede, biasanya numpuk di pintu air Manggarai. Harapannya kita bisa cegah itu sebelum memasuki kota," jelas dia.

Dilihat detikcom, desain saringan sampah ini memiliki sisi yang ditempatkan sejumlah alat berat. Alat berat itu mengangkut sampah yang sudah disaring dan diolah. Yogi mengatakan desain ini masih tahap awal karena masih proses review oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

"Saat ini sedang revisi gambar lagi berdasarkan hasil pembahasan desain dengan BBWSCC Kementerian PUPR RI," kata Yogi.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar