Damai Cartenz, Mulai 25 Januari Gantikan Operasi Nemangkawi di Papua

Senin, 10/01/2022 18:10 WIB
Kabagpenum Divhumas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan. (Beritatanda1).

Kabagpenum Divhumas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan. (Beritatanda1).

Jakarta, law-justice.co - Polri akan mengubah operasi Nemangkawi di Papua menjadi Damai Cartenz. Operasi dalam menangani kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) ini diklaim lebih mengedepankan pendekatan persuasif dan preemtif.

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan operasi Nemangkawi rencananya akan diganti menjadi Damai Cartenz pada 25 Januari 2022 mendatang.

"Cara bertindak yang dikedepankan dalam Operasi Ramai Cartenz ini persuasif dan preemtif dengan kedepankan fungsi intelijen, fungsi bimas, dan fungsi humas dengan didukung fungsi lain; fungsi preventif, sabhara, dan gakkum (penegakan hukum). Jadi gakkum itu sebagai fungsi pendukung," kata Ramadhan kepada wartawan, Senin (10/1/2022).

Menurut Ramadhan, penegakan hukum dalam Operasi Damai Cartenz hanya berfungsi sebagai pendukung. Pasalnya, operasi ini diklaim lebih mengedepankan pendekatan persuasif dan preemtif.


"Satgas gakkum ini nggak dikedepankan, tapi fungsi pendukung," katanya.

Kekinian, kata dia, pihaknya masih memetakan berapa jumlah personel Polri yang akan diterjunkan dalam Operasi Damai Cartenz.

"Jumlah personel masih digodok," kata dia.

Berakhir 25 Januari

Polri sebelumya telah memperpanjang masa tugas Satgas Nemangkawi di Papua. Masa tugas Satgas Nemangkawi diperpanjang sampai 25 Januari 2022 mendatang.


"Operasi Nemangkawi diperpanjang sampai tanggal 25 Januari 2022 karena tahun ini akan dilaksanakan operasi dengan cara bertindak dan target operasi di wilayah yang berbeda," kata Ramadhan kepada wartawan, Rabu (5/1/2022) lalu.

Ramadhan mengklaim, Satgas Nemangkawi nantinya akan menggunakan pendekatan persuasif. Harapannya, kata dia, tidak ada lagi korban kekerasan dalam operasi tersebut.

"Saat ini Satgas sedang melakukan persiapan dengan operasi yang mana nanti lebih melakukan pendekatan terhadap kesejahteraan," katanya.

"Tentu pemerintah dan juga Polri melakukan pendekatan agar tidak terjadi kekerasan," imbuh Ramadhan.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar