Diduga Sakit Lambung, Siswi SD di Jombang Tak Meninggal Akibat Vaksin

Senin, 03/01/2022 20:55 WIB
Vaksinasi corona untuk anak 6-11 tahun (Law-Justice/Robinsar Nainggolan)

Vaksinasi corona untuk anak 6-11 tahun (Law-Justice/Robinsar Nainggolan)

Jombang, Jawa Timur, law-justice.co - Komda KIPI Jombang menyimpulkan Naura Sabrina Galiyah (9) meninggal bukan akibat vaksinasi. Siswi kelas 4 SD itu meninggal karena pendarahan hebat pada saluran pencernaan tanpa sempat dilakukan endoskopi.


"Ada kondisi lain yang menyebabkan (Naura) pendarahan pada saluran cerna. Kemungkinan mengenai pembuluh arteri sehingga terjadi pendarahan yang sangat prokus. Penanganan kami tidak nutut (seimbang) dengan banyaknya darah yang keluar sehingga pasien meninggal dunia," kata Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran kepada wartawan, Senin (3/1/2022).

Berdasarkan hasil analisis bersama Komda KIPI Jombang, Komda KIPI Jatim dan Komnas KIPI siang tadi, kata dr Pudji, Naura seharusnya menjalani endoskopi karena mengalami muntah dan berak darah. Namun, endoskopi di RSUD Jombang hanya untuk usia dewasa.

Siswi kelas 4 SDN Catakgayam 1, Kecamatan Mojowarno sedianya dirujuk ke RSU dr Soetomo, Surabaya. Namun, saat itu rumah sakit tersebut sedang penuh. Naura akhirnya meninggal tanpa sempat menjalani endoskopi.

"Hasil analisis tadi memang seharusnya dilakukan endoskopi untuk dilakukan penjepitan pembuluh darah. Namun, alat yg kami miliki tidak untuk anak-anak. Akan kami kirim ke Soetomo keburu pasien meninggal dunia," terangnya.

"Hasil analisis tadi memang seharusnya dilakukan endoskopi untuk dilakukan penjepitan pembuluh darah. Namun, alat yg kami miliki tidak untuk anak-anak. Akan kami kirim ke Soetomo keburu pasien meninggal dunia," terangnya.

Ketua Komda KIPI Kabupaten Jombang dr Suwarsih menjelaskan penyebab pendarahan yang dialami Naura belum bisa dipastikan karena bocah berusia 9 tahun itu tak sempat menjalani endoskopi. Ia menduga Naura menderita tukak lambung sehingga mengalami pendarahan hebat.

"Ada beberapa kasus di daerah lain yang hampir sama, tapi sempat dilakukan endoskopi. Sehingga terbukti ada pendarahan di dasar pencernaan yang berhubungan dengan pembuluh darah di tempat tersebut. Sehingga pendarahan yang terjadi lebih prokus dari kecepatan kami untuk mengatasinya," jelasnya.

Dokter spesialis anak ini mengaku sudah berupaya maksimal menyelamatkan Naura saat dirawat di RSUD Jombang. Mulai dari penanganan terhadap pendarahan hingga pemeriksaan laboratorium.

"Terakhir seharusnya kami melakukan endoskopi, tapi kami belum bisa melakukan endoskopi karena endoskopi sudah direncanakan, tapi di RSU Soetomo waktu itu penuh. Kemudian anaknya perlu kami stabilkan dulu," tandas dr Suwarsih.

Naura disuntik Vaksin Sinovac dosis pertama di sekolahnya pada Rabu (22/12) sekitar pukul 10.00 WIB. Bocah asal Dusun Catak Gayam Selatan, Desa Catakgayam ini mulai menderita panas tinggi, muntah-muntah dan muncul ruam-ruam merah di sekujur badannya pada Jumat (24/12).

Bungsu dari 4 bersaudara, putri pasangan Joko (46) dan Marwatun (42) ini sempat opname 3 hari di RSUD Jombang. Ia juga mengalami muntah darah dan berak darah. Naura akhirnya meninggal dunia di rumah sakit pelat merah tersebut pada Jumat (31/12) sekitar pukul 05.00 WIB.

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar