Sanggah Dituding Monopoli Luar Angkasa, Elon Musk Bilang Begini

Senin, 03/01/2022 11:44 WIB
Elon Musk bakal mundur sebagai chairman Tesla (foto: business insider)

Elon Musk bakal mundur sebagai chairman Tesla (foto: business insider)

Jakarta, law-justice.co - Pemilik SpaceX, Elon Musk menyanggah tuduhan yang menyatakan dirinya memonopoli luar angkasa dengan satelit yang ia orbitkan.

Dia menolak klaim bahwa proyek internet satelit Starlink-nya memakan terlalu banyak ruang di luar angkasa.

Seperti melansir cnnindonesia.com, Musk menyebut bahwa orbit Bumi dapat menampung puluhan miliar satelit, sehingga apa yang ia miliki saat ini bukanlah bentuk dari `menguasai` luar angkasa.

Komentar tersebut muncul setelah klaim oleh kepala Badan Antariksa Eropa (ESA) bahwa Musk "membuat aturan" untuk industri luar angkasa komersial yang sedang berkembang.

Pekan ini China juga mengeluh bahwa stasiun luar angkasa mereka terpaksa menghindari tabrakan dengan satelit Starlink milik Elon Musk.

China geram dan kecam misi luar angkasa miliarder Elon Musk dan SpaceX, Starlink. Protes dilayangkan karena dalam setahun setidaknya dua kali keberadaan satelit SpaceX ancam keamanan stasiun luar angkasa China.

Satu kali di bulan Juli, dan satu kali di bulan Oktober, stasiun luar angkasa China harus mengaktifkan mode pengamanan dan mengelak karena mendeteksi satelit SpaceX dalam radarnya.

"Ruang angkasa sangat besar, dan satelit sangat kecil," kata Musk dalam sebuah wawancara, dilansir dari BBC.

Musk menolak anggapan bahwa proyek Starlink secara efektif menghalangi masuknya pesaing ke industri satelit, dengan mengatakan bahwa ada banyak ruang di orbit Bumi untuk satelit.

"Ini bukan situasi di mana kami secara efektif memblokir orang lain dengan cara apa pun. Kami tidak memblokir siapa pun untuk melakukan apa pun," katanya.

ESA baru-baru ini memperingatkan bahwa ribuan satelit komunikasi yang diluncurkan oleh Starlink membuat ruang bagi pesaing menjadi jauh lebih sedikit.

Pakar lain mengatakan bahwa jarak yang jauh lebih besar diperlukan antara pesawat ruang angkasa untuk menghindari tabrakan daripada yang diyakini Elon Musk.

SpaceX milik Musk telah meluncurkan hampir 1.900 satelit sebagai bagian dari jaringan Starlink, dan berencana untuk menyebarkan ribuan satelit lagi.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar