Jangan Panik dengan Varian Omicron, Ilmuan Inggris Temukan Fakta ini

Rabu, 29/12/2021 22:25 WIB
Varian Baru Virus Covid-19 (Reuters)

Varian Baru Virus Covid-19 (Reuters)

Inggris, law-justice.co - Ilmuwan dari universitas terkemuka Inggris, Oxford, membawa kabar baik terbaru mengenai penularan virus corona varian omicron dan juga pandemi Covid-19. Ia menyebut gambaran mengerikan soal keparahan Covid-19 sudah dilewati oleh manusia.


Dalam sebuah wawancara dengan BBC Radio 4, Profesor Kedokteran di Universitas Oxford yang juga penasihat pemerintah Inggris bidang sains John Bell mengatakan bahwa, meski saat ini muncul ketakutan terhadap varian omicron, kolapsnya fasilitas kesehatan kemungkinan besar tidak dapat terulang lagi. Ini didorong oleh vaksinasi Covid-19 yang dilakukan.

"Insiden keparahan dan kematian akibat penyakit ini (Covid) pada dasarnya tidak berubah sejak kita semua divaksinasi dan itu sangat penting untuk diingat," katanya dikutip dari CNBCIndonesia, Rabu (29/12/2021).

"Omicron ini memang tampak tidak terlalu parah, dan banyak orang menghabiskan waktu yang relatif singkat di rumah sakit, mereka tidak membutuhkan oksigen aliran tinggi, rata-rata lama rawat inap tampaknya tiga hari. Ini bukan penyakit yang sama seperti yang kita lihat setahun yang lalu."

Meski begitu, ia juga menegaskan bahwa masyarakat dunia harus selalu waspada. SEbab, masih ada kemungkinan bahwa Covid-19 kembali menimbulkan keparahan terhadap fasilitas kesehatan dan membawa gejala yang parah di masa depan.

"Adegan mengerikan yang kita lihat setahun yang lalu, unit perawatan intensif penuh dan banyak orang meninggal sebelum waktunya, itu sekarang menjadi sejarah dalam pandangan saya dan saya pikir kita harus diyakinkan bahwa itu kemungkinan akan berlanjut," tambahnya.

Sejauh ini beberapa riset sendiri menunjukkan bahwa Covid-19 Omicron tidaklah begitu parah. Dalam studi terbaru yang dilakukan Imperial College London ditegaskan bahwa risiko perawatan rumah sakit pascainfeksi varian itu sekitar 40% hingga 45%. Ini jauh lebih rendah daripada Varian Delta.

Sementara itu, hasil penelitian University of Edinburgh juga menyimpulkan pasien yang terinfeksi Covid-19 omicron namun telah tervaksinasi penuh memiliki kemungkinan 80% lebih rendah untuk dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan infeksi Delta.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar