Muncul Skema Ketum PBNU Gus Yahya dan Said Rais Aam, Ini Tujuannya

Kamis, 23/12/2021 20:51 WIB
Yahya Staquf & Said Aqil Sirorj. (oposisi cerdas).

Yahya Staquf & Said Aqil Sirorj. (oposisi cerdas).

Jakarta, law-justice.co - Agenda paling panas pada muktamar NU ke-34 adalah pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau Ketum PBNU. Oleh karena itu, demi menghindari situasi panas dan bahkan berujung perpecahan, mulai muncul skema Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menjadi Ketum dan Said Aqil Sirojjadi Rais Aam.

Melansir rmol, sumber yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan bahwa kesepakatan tentang skema itu dilakukan pada Kamis siang (23/12). Skema Said Aqil Rais Aam dan Gus Yahya Ketua Umum diinisiasi oleh Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar.

"Dalam Muktamar ini akan ada kejutan Kiai Said Rais Aam dan Gus Yahya Ketua umum. Ini biar NU tidak ada perpecahan, semuanya happy," demikian kata peserta Muktamar ini

Sejauh ini, tahapan Muktamar NU adalah sidang pleno rekomendasi organisasi yang dilaksanakan di empat titik. Dalam waktu yang bersamaan sedang berlangsung rekapitulasi penghitungan suara calon anggota Ahlu Halli Wal Aqdi (AHWA).

Rais Aam sendiri akan dipilih oleh sembilan kiai NU yang dinamakan sebagai AHWA yang dipilih oleh Muktamirin yang terdiri dari Pengurus Wilayah NU (PWNU), Pengurus Cabang NU (PCNU), dan Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU).

Umumnya, Rais Aam juga dipilih di antara para kiai yang tergabung dalam AHWA. Meski demikian, konstitusi NU mengizinkan Rais Aam terpilih dari luar anggotA AHWA.

Untuk formasi AHWA sendiri yang disebutkan terpilih adalah KH Miftachul Akhyar yang merupakan Rais Aam saat ini, mantan Rais Aam sekaligus Wakil Presiden RI KH Maruf Amin, hingga KH Mustofa Bisri (Gus Mus).

Nama lainnya, Tuan Guru Turmudzi Badarudin dari Nusa Tenggara Barat, KH Dimyati Rais Kendal, Jawa Tengah, dan Rais syuriah JWNU Jatim dan Pengasuh Ponpes Lirboyo KH Anwar Mansur.

Nama lainnya adalah Pengasuh Ponpes Ploso Kediri, KH Nurul Huda Djazuli, KH Ali Akbar Marbun Sumatera Utara, dan Ketua MUI Palu dan FKUB Sulawesi Tengah, KH Zainal Abidin.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar