Bandara Halim Direvitalisasi, Pesawat Kepresidenan Pindah ke Soetta

Rabu, 22/12/2021 17:23 WIB
TNI AU pindahkan skuadron pesawat kepresidenan ke Bandara Soetta (katadata)

TNI AU pindahkan skuadron pesawat kepresidenan ke Bandara Soetta (katadata)

Jakarta, law-justice.co - TNI  Angkatan Udara (TNI AU) akan memindahkan sementara sejumlah skuadron, termasuk skuadron pesawat kepresidenan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Cililitan, Jakarta Timur (Jaktim). Pasalanya, bandara tersebut akan direvitalisasi.

"Untuk satuan-satuan yang berada di Lanud Halim, jadi ada beberapa satuan yang harus saya pindah untuk sementara," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat acara Press Tour and Media Gathering di Gedung Ardhya Loka, Cililitan, Jaktim, Rabu (22/12/2021).

Skuadron pertama, kata Fadjar, adalah Skuadron 17 yang diperuntukan pesawat Presiden dan Wakil Presiden. Skuadron 17 akan dipindah ke Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Fadjar menuturkan Angkasa Pura II akan menyiapkan terminal untuk operasional Skuadron 17.

"Pertama Skuadron 17 itu karena untuk kegiatan Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden, kita mendapat tempat di Soekarno Hatta," ucap Fadjar.

"Pesawat-pesawat akan diberi ruang di sana, termasuk juga GMF-nya, kita bisa di dalam hanggar dan ada beberapa pesawat di luar. Terminal juga nanti terminal khusus disiapkan oleh Angkasa Pura II," lanjut Fadjar.

Fadjar lalu menjelaskan armada dan kegiatan operasional Skuadron 2 dan Skuadron 31 akan dipindah ke Pangkalan Udara (Lanud) Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat (Jabar). Armada yang dipindah ke sana bersifat siap terbang.

"Lalu untuk Skuadron 2 CN-295 dan Skuadron 31 pesawat Hercules, kita memindahkan ke Lanud Husein Sastranegara. Pesawat dipindah sifatnya siap terbang," ujar Fadjar.

Fadjar kemudian menambahkan Skuadron Teknik juga dipindah ke Husein Sastranegara. Skuadron Teknik bertugas untuk memelihara armada-armada milik TNI AU.

"Satu lagi Skuadron Teknik untuk pemeliharaan kami pindah ke Lanud Husein Sastranegara karena jarak dekat, lalu fasilitas misalnya mendukung untuk kegiatan operasi penerbangan, termasuk akomodasi dan personel-personel yang dipindahkan," terang Fadjar.

"Ini dia akan bahas aturannya, kan per aplusan atau pergantian dua minggu sekali untuk air crew-nya, sedangkan ground crew-nya mungkin lebih panjang sedikit. Saya rasa itu lokasi yang paling tepat untuk memindahkan," imbuh Fadjar.

Fadjar menuturkan revitalisasi Bandara Halim PK meliputi runway, area apron militer, hingga gedung VIP dan VVIP.

"Scope pekerjaan (revitalisasi)-nya sekalian selain runway. Kami juga akan memperluas apron yang military, yang di sisi angkatan udara di pangkalan Halim. Juga kita akan merenovasi gedung VVIP dan terminal di angkatan udara," jelas Fadjar.

Fadjar mengatakan Bandara Halim Perdanakusuma bakal ditutup mulai 1 Januari mendatang. Penutupan bandara dilakukan lantaran akan dilakukan revitalisasi.

 "Bahwa Bandara Halim akan ditutup mulai tanggal 1 Januari ini adalah perintah Bapak Presiden," ucap Fadjar.

Fadjar menyebut Presiden Jokowi merasakan sendiri kasarnya permukaan runway di Halim Perdanakusuma. Fadjar mengakui runway di Halim memang dalam kondisi memprihatinkan.

"Karena Pak Presiden merasakan betul runway-nya sudah kasar. Bapak-bapak mungkin yang naik pesawat dari Halim merasa berbeda. Oleh karena itu, beliau memerintahkan untuk merevitalisasi, utamanya runway," ucap Fadjar.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar