Hotel Penuh & Harga Selangit, Tamu Luhut dari China Tak Dapat Kamar

Senin, 20/12/2021 20:25 WIB
Menko Marves Luhut Panjaitan. (Foto: Tangkapan layar YouTube Kemenko Marves).

Menko Marves Luhut Panjaitan. (Foto: Tangkapan layar YouTube Kemenko Marves).

Jakarta, law-justice.co - Hotel di Jakarta penuh, hal ini sampai membuat investor China yang menjadi tamu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan susah dapat kamar.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menyatakan memang betul hotel di Jakarta saat ini penuh.

Dia menjelaskan okupansi hotel-hotel di Jakarta memang nyaris 100%. Hal itu terjadi, karena kebanyakan hotel di Jakarta digunakan untuk karantina repatriasi dan urusan COVID-19.

"Betul, penuh sekali. Okupansi memang hampir nyaris 100%. Itu penuh karena dipakai karantina, jadi penuh," kata Hariyadi, dikutip dari Detik, Senin (20/12/2021).

Wajar saja, kata Hariyadi, tamu Luhut dari China sampai kesusahan untuk mencari tempat menginap. Malah dia mengatakan bukan orang China saja akan sangat kesulitan mencari kamar hotel di Jakarta.

"Penuh kan karena karantina, karena okupansinya penuh ya orang mau booking. Nggak usah orang dari China aja, kan semua juga susah nyari hotel di Jakarta," ungkap Hariyadi.

Hariyadi juga mengatakan sampai akhir tahun bakal susah cari kamar hotel di Jakarta. "Sampai akhir tahun nyari hotel di Jakarta memang susah, trennya memang masih penuh," ujarnya.

Menurutnya, hotel di Jakarta banyak yang penuh digunakan untuk karantina repatriasi ataupun urusan COVID-19. Tapi ada tren meningkat juga hotel digunakan untuk wisatawan domestik mengisi libur tahun baru.

"Dari domestik ya itu memang staycation juga mulai banyak juga. Apalagi mendekati akhir tahun," ujar Hariyadi.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran juga mengatakan sejak tiga bulan terakhir 2021 ini, okupansi hotel-hotel memang meningkat di Indonesia. Tak terkecuali hal ini juga terjadi di Jakarta.

Salah satu pemicunya juga adalah peningkatan kegiatan-kegiatan pertemuan yang dilakukan di hotel. Beberapa di antaranya adalah acara-acara pemerintahan, dengan begitu hotel pun jadi ikut terisi.

"Memang di Kuartal IV ada peningkatan kegiatan MICE di pemerintah. Maka okupansi pun ikut naik," kata Maulana

Sampai akhir tahun, menurutnya tren kenaikan keterisian hotel memang akan terjadi. Apalagi situasi PPKM Level 2 membuat pergerakan masyarakat lebih longgar. Bukan tidak mungkin juga hotel mulai penuh digunakan wisatawan domestik jelang akhir tahun.
"Sampai akhir tahun dengan situasi PPKM Level 2 yang ditetapkan potensi kenaikan okupansi jelas ada. Karena beberapa hari lagi orang mulai banyak yang mau isi tahun barunya, vacation, atau staycation," papar Maulana.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bercerita mengenai investor dari China yang menjadi tamunya kesulitan mendapatkan tempat menginap di Jakarta karena kamar hotel penuh. Menurutnya penuhnya hotel ini menjadi bukti bahwa masyarakat mulai berani mengeluarkan uang sehingga sewa hotel di Jakarta membludak.


Tingkat keyakinan konsumen di Indonesia, menurutnya telah pulih dengan cepat dari dampak pandemi COVID-19. Dengan tingkat keyakinan konsumen yang tinggi, artinya keinginan belanja dan mengeluarkan uang di tengah masyarakat makin besar.

"Sekarang kalau Anda cek hotel di Jakarta, sekarang ini hampir penuh atau mungkin penuh. Kemarin saja tamu kami dari Tiongkok, yang investor besar hampir saja ndak dapat hotel. Betapa ini contoh bagus sekali dari pemulihan ekonomi," ungkap Luhut dalam webinar Arah Bisnis 2022, Rabu 15 Desember 2021 lalu.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar