Soal Muzani Ingatkan Sandiaga `Capres Cuma Prabowo`, Desmond: Tepat!

Minggu, 19/12/2021 10:49 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa (Ist)

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa (Ist)

Jakarta, law-justice.co - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa menilai pernyataan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani sempat mengingatkan Sandiaga Uno bahwa capres yang diinginkan kader Gerindra cuma satu, yakni Prabowo Subianto sudah tepat.

"Gini loh mas apa yang diomongkan Pak Muzani tidak salah, keputusan kongres ya itu kami berharap Pak Prabowo, permintaan kader ya, dan kuasa untuk menentukan pilihan itu kami serahkan ke Pak Prabowo. Apakah beliau maju sebagai Capres atau menyerahkan ke orang lain," kata Desmond seperti melansir detik.com.

Desmond menyatakan apa yang disampaikan Muzani dalam konteks kongres Gerindra tidak ada yang salah. Menurutnya Sandiaga sebagai kader seharusnya juga memang mendukung Prabowo Subianto.

"Jadi apa yang diomongin Pak Muzani berkaitan dengan hasil kongres saya pikir tidak ada yang salah karena Sandi adalah kader gitu loh. Nah yang jadi soal ini apakah keinginan Sandi sendiri untuk maju atau pendukunng dia, kan ini yang harus kita lihat. Sebagai kader tentu dia harus dukung Pak Prabowo kan, itu yang harus diluruskan dulu," ucapnya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi III DPR ini menyebut sampai saat ini seluruh kader mulai dari DPC hingga DPD se-Indonesia juga mendukung Prabowo sebagai satu-satunya calon. Atas dasar itulah, menurutnya apa yang disampaikan Muzani tepat untuk menjaga moral struktur partai.

"Kecuali ada perubahan kongres atau Pak Prabowo nya tidak nyalon dan menunjuk (kader lain) dia, maka semua kader akan ikut. Tapi sampai hari ini DPD-DPD dan DPC-DPC seluruh Indonesia tetap mendukung Prabowo sebagai calon satu-satunya dari Gerindra. Jadi apa yang disampaikan Pak Muzani itu benar dalam rangka menjaga moral struktur partai kan," ujarnya.

Kemudian Desmond juga menyebut maksud Muzani menyampaikan terkait capres hanya Prabowo kepada Sandiaga juga agar demi menjaga kekompakan internal. Dia lantas menyinggung kondisi PDIP yang saling berseteru karena persoalan Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

"Tidak ada soal, saya kira sebagai Sekjen Pak Muzani sudah benar, menjaga kekompakan pengurus partai kan, jadi tidak ada dalam partai yang mungkin yang sifatnya mendua, nanti partai mendukung Sandi ya, yang lain mendukung Prabowo nanti struktur partai jadi rusak kan. Kita nggak mau seperti contoh PDIP antara Ganjar dan Puan gitu loh," tuturnya.

Kemudian menanggapi soal peluang Sandiaga Uno di Pilpres 2024, Desmond menyebut bukan berarti persoalan tertutup atau tidak. Dia kembali menekankan semua bergantung pada keputusan Prabowo.

"Tertutup atau tidak tertutup karena keputusan kongres itu menyerahkan semua urusan presiden kepada Pak Prabowo ya tergantung Pak Prabowo, kita sebagai kader sesuai dengan kongres ya ikut apa yang akan beliau tentukan, apa melalui kongres lagi atau beliau pribadi yang akan menyatakan `saya tidak akan mencalonkan, untuk ini saya akan menunjuk siapa.` Apakah Sandi, apakah Anies, apakah siapa kan," sebutnya.

Untuk diketahui, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menganggap polemik antara Sandiaga Uno dan Kamrussamad soal deklarasi dukungan capres Ijtima Ulama hal biasa. Muzani mengingatkan Sandiaga bahwa capres yang diinginkan kader Gerindra cuma satu, yakni Prabowo Subianto.

"Di Gerindra, begitu sudah biasa dan kita tidak menganggap itu sebagai problem serius. Apa yang dilakukan oleh Pak Sandi itu adalah bagian dari cara dia untuk mendapatkan legitimasi," kata Muzani di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (17/12/2021).

"Cuma, kalau apa yang diharapkan oleh Pak Sandi adalah dukungan dari Partai Gerindra, Gerindra ini calon presidennya yang diinginkan oleh kader itu hanya satu, tunggal, namanya Prabowo Subianto," imbuhnya.

Muzani menilai setiap pertemuan kader Gerindra di daerah menginginkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres 2024. Muzani menganggap apa yang dilakukan Kamrussamad kepada Sandi hanyalah mengingatkan.

"Sehingga Pak Samad mengingatkan kira-kira seperti itu bahwa jangan lah menggunakan cara-cara seperti itu. Kira-kira itu," ujar Muzani.

Muzani sudah menanyakan langsung kepada kepada Kamrussamad soal tudingan rekayasa ijtima ulama Sandiaga. Dari situ, Muzani mengatakan tak ada masalah.

"Yang kedua, bagi kami itu nggak ada masalah, biasa. Nah itu karena kami adalah partai yang terbuka, partai yang demokratis, suasana itu biasa. Kita menjaga keutuhan, kita menjaga kebersamaan, kita menjaga silaturahmi, meskipun dalam menjaga keutuhan kan tidak sama terus. Pak Sandi diundang di sini tapi dia di Bali karena itu dia menggunakan Zoom Meeting," ucap Muzani.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar