MUI Minta Beda Pandangan Soal Ucapan Natal Tak Jadi Polemik

Kamis, 16/12/2021 20:33 WIB
Ucapan selamat natal dan tahun baru (Tribunnews)

Ucapan selamat natal dan tahun baru (Tribunnews)

Makassar, Sulsel, law-justice.co - Polemik soal boleh tidaknya umat Muslim mengucapkan  selamat natal masih terjadi di masyarakat. Menyikapi hal itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyarankan untuk menghentikannya.

MUI Sulsel menyebut ada perbedaan ulama soal hukum mengucapkan hari raya Natal dan meminta umat tak menjadikannya sebagai polemik.
"Jangan menjadi polemik yang bisa mengganggu harmonisasi antara umat manusia khususnya bangsa Indonesia," kata Sekretaris MUI Sulsel Muammar Bakri kepada wartawan di Sekretariat MUI Sulsel di Masjid Raya Makassar, Kamis (16/12/2021).

Namun, Muammar mengingatkan, bagi umat yang memilih mengucapkan selamat Natal kepada kaum Nasrani tak kehilangan akidah. Jika berpotensi demikian, umat diminta lebih baik menghindari.

"Karena itu diimbau dalam surat (tausiah) tersebut bagi yang akan mengucapkan selamat hari raya kepada agama lain selama itu tidak mengganggu keyakinan akidah Islamiyah, itu disilakan," kata Muammar.

"Tapi, kalau ternyata ada kekhawatiran bisa mengganggu akidah kita, maka sebaiknya tidak diucapkan," imbuhnya.

Menurut Muammar, selama ini ulama memang terbagi menjadi dua pendapat. Untuk itulah umat diminta sebijak mungkin menyikapi persoalan ini.

"Karena memang dalam hal ini ulama terpola menjadi dua, ada ulama yang membolehkan dan ada yang tidak membolehkan tapi Majelis Ulama Indonesia sendiri pusat itu belum mengeluarkan fatwa boleh atau tidaknya haram atau bolehnya mengucapkan itu," katanya.

Selain persoalan Natal, MUI Sulsel meminta masyarakat tidak hura-hura pada momen pergantian tahun. MUI meminta warga menjadikan momentum tahun baru untuk introspeksi diri.

"Jadi melakukan muhasabah tidak menjadikan pergantian tahun baru itu sebagai ajang hura-hura apa lagi menghambur-hamburkan dana," kata Muammar.

"Tidak melakukan tindakan mubazir, misalnya membakar petasan dan lain-lain sebagainya yang bisa saja membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain," katanya lagi.

Menurut Muammar, tindakan tersebut jelas lebih bermanfaat, terutama saat ini situasi pandemi COVID-19 yang belum reda.

"Diharapkan kepada seluruh masyarakat agar tidak terjadi lonjakan COVID-19 ini lebih bagus dan lebih aman lebih maslahat kalau kita tinggal diam saja di Rumah melakukan zikir-zikir dan bisa kita tidur nyenyak untuk menyambut tanggal 1 Januari besok hari insyaallah," tutupnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar