Preshold 20 Persen Itu Persekongkolan Jahat Parpol dan Pemilik Modal

Kamis, 16/12/2021 06:42 WIB
Aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan. (Detik.com)

Aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan. (Detik.com)

Jakarta, law-justice.co - Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan menegaskan perjuangan penghapusan ambang batas pemilihan Presiden atau Presidential Threshold (PT) nol persen harus terus digalakkan.

Pasalnya kata dia, itu merupakan upaya untuk menghasilkan pemimpin negara yang "benar".

Hal itu dia sampaikan dalam sebuah webinar yang diselenggarakan BEM FISIP UMJ bertajuk "Bedah Tuntas Arah Gerak KPK" pada Rabu sore (15/12).

"Pemimpin yang benar itu adalah pemimpin yang tidak dibiayai oleh cukong-cukong untuk menjadi presiden," kata deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu.

Oleh karena itu, Syahganda yakin apabila masih ada ambang batas pencalonan presiden, Indonesia diyakini akan terus menghasilkan pemimpin negara yang dibiayai oleh para cukong untuk menjadi presiden.

"Karena kalau 20 persen itu akan menjadi bagiannya daripada persekongkolan jahat dari partai-partai dan para pemilik modal untuk menentukan siapa calon presiden ke depan," tegasnya.

"Karena presiden itu dibatasi oleh dua orang, biar didesain. Itu ada teorinya, teorinya The Second Base. Orang-orang baik, pinter, mampu, teladan, saleh, tidak boleh masuk pada pertarungan itu harus diseleksi," demikian Syahganda.

Turut hadir narasumber lain dalam webinar tersebut yakni Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar