Hacker Cina Menyerang TNI AL RI dan Negara Asean Kisaran Natuna

Sabtu, 11/12/2021 23:39 WIB
Militer Indonesia Makin Ditakuti, Begini Penampakan Kapal Siluman Tercanggih Milik TNI AL: Tugasnya Meledakkan Target dan Lari ,Foto Sosok.id

Militer Indonesia Makin Ditakuti, Begini Penampakan Kapal Siluman Tercanggih Milik TNI AL: Tugasnya Meledakkan Target dan Lari ,Foto Sosok.id

law-justice.co - Perusahaan keamanan siber Amerika Serikat (AS) Insikt Group membocorkan Perentas China yang tampaknya disponsori pemerintah menyerang berbagai organisasi pemerintah dan sektor swasta di seluruh Asia Tenggara. Termasuk negara-negara yang terlibat dalam proyek pembangunan infrastruktur dengan Beijing.

Peretas China diduga melancarkan operasinya yang menargetkan organisasi pemerintah dan sektor swasta di seluruh Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Para hacker China ini disebut mendapat sokongan dana dari negara.

Berdasarkan laporan dari perusahaan keamanan siber swasta Amerika Serikat, Insikt Group, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam merupakan target utama dari serangan ini. Negara yang juga ditargetkan adalah Myanmar, Filipina, Laos, Thailand, Singapura, dan Kamboja.

Beberapa target spesifik yang dijelaskan dalam laporan tersebut adalah Kantor Perdana Menteri Thailand dan Tentara Thailand, Angkatan Laut Indonesia dan Filipina, Majelis Nasional Vietnam dan Kantor Pusat Partai Komunisnya, serta Kementerian Pertahanan Malaysia.

 

Perusahaan Dunia yang Diretas Hacker: Google hingga Alibaba
Insikt Group mengatakan serangan ini menyasar organisasi militer dan pemerintahan kelas atas di Asia Tenggara dan diperkirakan telah berlangsung selama sembilan bulan.

"Banyak dari insiden yang diidentifikasi berlangsung selama beberapa bulan, sehingga sangat mungkin bahwa masing-masing pelaku serangan mempertahankan akses jangka panjang ke jaringan korban dan dapat memperoleh data korban selama periode waktu ini untuk mendukung upaya pengumpulan intelijen," kata Insikt, seperti dikutip dari Nikkei.

Peretas ini disebut menggunakan malware terkustomisasi seperti FunnyDream dan Chinoxy.

Dugaan disponsori Negara Pemerintah China
Kemudian Insikt juga mengatakan bahwa jenis malware tersebut tidak tersedia untuk umum yang gampang diperoleh tapu setelah di selidiki  pengguna tipe yang  sedikit berbeda . Karena sering digunakan oleh banyak kelompok yang diyakini disponsori oleh pemerintah China.

Selain itu, penyerangan ini juga sejalan dengan tujuan politik dan ekonomi pemerintah China sehingga semakin memperkuat kecurigaan bahwa hal ini disponsori negara.

"Kami percaya aktivitas ini sangat mungkin melibatkan negara, karena target yang diamati merupakan target pemerintah bernilai tinggi, dan target politik sesuai dengan aktivitas spionase siber, ditambah dengan tautan teknis yang teridentifikasi ke aktivitas yang disponsori negara China," kata Inskit, melansir Taipei Times.

Meski demikian, Kementerian Luar Negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tuduhan tersebut.

 

Perusahaan itu menambahkan mereka telah berhasil mengirimkan notifikasi mengenai serangan siber tersebut pada semua negara yang menjadi target pada Oktober lalu ketika kemungkinan para peretas masih melakukan aktivitas penyusupan. Notifikasi ini bekerja otomatis begitu terdeteksi akan ada Peretasan.

"Sepanjang tahun 2021, Insikt Group melacak operasi spionase siber yang mengincar kantor perdana menteri, entitas militer, dan departemen-departemen pemerintah penuntut Laut China Selatan seperti Vietnam, Malaysia, dan Filipina," kata perusahaan itu.
 

Di masa lalu, otoritas China secara konsisten membantah segala bentuk peretasan yang disponsori negara, sebaliknya mengatakan bahwa China sendiri adalah target utama serangan siber.

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar