Salat Jumat di India Terganggu, Keselamatan Umat Muslim Terancam

Kamis, 09/12/2021 20:25 WIB
Ilustrasi Bendera India (Foto: Istimewa)

Ilustrasi Bendera India (Foto: Istimewa)

India, law-justice.co - Ibadah Salat Jumat bagi umat Muslim di Gurugram, India, terus diprotes kelompok-kelompok Hindu. Mereka bahkan telah mengganggu kegiatan salat dalam beberapa bulan terakhir.

aksi tersebut mendorong pejabat kota untuk melakukan penarikan izin dari sebagian besar tempat sebagai lokasi Salat Jumat. Dalam sebuah video viral Jumat lalu, seorang warga Hindu bernama Dinesh Bharti terlihat mengolok-olok seorang imam Muslim. Diidentifikasi sebagai Shehzad Khan, mengatakan dalam bahasa Hindi: “Namaz nahi hogi yahan (Tidak akan ada doa di sini)."

Dia diseret oleh polisi dan dilaporkan ditangkap kemudian. Karena hasutan dan gangguan perdamaian publik. Laporan media India mengatakan Bharti telah ditangkap atas tuduhan serupa sebelumnya juga.

Sebuah organisasi selaku payung kelompok Hindu, Sanyukt Hindu Sangharsh Samiti (Komite Perjuangan Bersama Hindu), bahkan mengeluarkan peringatan kepada pihak berwenang. Mereka mengatakan akan bergerak sendiri menghentikan salat Jumat, jika Pemerintah Gurugram gagal melakukannya.

“Kami memberikan peringatan yang sopan. Kami tidak akan mengirimkan lebih banyak memorandum. Maka itu, akan menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menjaga perdamaian, bukan milik kita,” tulis surat kabar Indian Express.

Dia juga mengatakan, pihaknya siap menerima sanksi hingga masuk penjara. Tak hanya itu, dia mengatakan tidak akan lari jika ditembak, tetapi kondisi yang ada disebut tidak akan ditoleransi.

Sebuah laporan oleh situs berita Scroll.in pada 2018 mengatakan, ada 22 masjid di Gurugram. Menurut sensus 2011, kota ini memiliki penduduk 1,1 juta orang. Kurang dari 5 persen penduduk adalah Muslim.

“Tidak ada masjid di dekat sini, tempat kami bisa pergi dan melaksanakan salat Jumat. Masjid terdekat berjarak hampir 4 kilometer,” kata Najis.

Sayap Kanan

Aksi kelompok Hindu sayap kanan yang terus melancarkan protes terhadap umat Islam yang melakukan salat Jumat di ruang publik di Gurugram berjarak satu jam dari ibu kota India, New Delhi menyebabkan kemarahan dan kecemasan di kalangan minoritas.

Jumat lalu, para demonstran memarkir belasan truk di salah satu tempat ibadah Muslim India di Sektor 37 Gurugram. Kawasan yang dikenal dengan nama lamanya Gurgaon, di negara bagian utara Haryana.

Wilayah tersebut dipimpin Partai Bharatiya Janata, pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

Ketika sekelompok Muslim tiba untuk salat Jumat, tiba-tiba kerumunan pria Hindu mulai meneriakkan slogan-slogan keagamaan. Termasuk Salam Tuhan Ram, mencela para jemaah, dan mengatakan bahwa salat tidak akan diizinkan. Aksi tersebut dilakukan di hadapan aparat keamanan setempat.

Seperti diketahui, Gurugram merupakan rumah bagi 1,1 juta orang. Menurut sensus 2011, Gurugram adalah pusat keuangan dan teknologi. Banyak perusahaan multinasional memiliki kantor di sana. Kurang dari 5 persen penduduknya beragama Islam.

Gurugram dihadapkan pada persoalan kurangnya fasilitas masjid untuk ibadah umat Islam. Para Muslim Gurugram melaksanakan salat Jumat mereka di taman-taman atau lahan kosong selama bertahun-tahun dengan persetujuan dari pihak berwenang.

Setidaknya ada 100 tempat digunakan untuk kegiatan ibadah Salat Jumat.

(Givary Apriman Z\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar