Kali Pertama RI Absen di Kejuaraan Dunia Bulutangkis, Ini Alasannya

Rabu, 08/12/2021 10:25 WIB
Timnas Indonesia mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020 (badminton Indonesia)

Timnas Indonesia mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020 (badminton Indonesia)

Jakarta, law-justice.co - Keputusan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menarik tim bulutangkis dari Kejuaraan Dunia 2021 membuat Indonesia untuk kali pertama dalam sejarah tanpa pemain dari Pelatnas di Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Sejak Kejuaraan Dunia Bulutangkis pada 1977, tim Indonesia dari Pelatnas PBSI selalu tampil di turnamen tersebut. Indonesia merupakan negara kedua tersukses setelah China di Kejuaraan Dunia.

Dengan torehan 23 medali emas, 18 perak dan 36 perunggu, Indonesia hanya kalah dari China yang mengoleksi 66 emas, 46 perak, dan 75 perunggu.

PBSI memutuskan untuk tidak mengirim tim Indonesia ke Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021 yang akan berlangsung di Huelva, Spanyol, 12-19 Desember 2021.

Keselamatan dan kesehatan para atlet menjadi alasan utama PBSI membatalkan keikutsertaan Anthony Ginting dan kawan-kawan di Kejuaraan Dunia 2021.

Terlebih dengan penyebaran varian baru virus Covid-19 Omicron yang tidak menentu.

"Penyebaran virus Omicron yang cepat sehingga perubahan protokol kesehatan yang tidak menentu membuat kami memutuskan untuk mundur dari Kejuaraan Dunia 2021. Kami tidak mau mengambil risiko. Keselamatan dan kesehatan atlet lebih utama. Para pemain juga sudah kami ajak berdiskusi dan mereka setuju untuk menarik diri dari Kejuaraan Dunia," ucap Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky.

Meski begitu Indonesia dikabarkan akan tetap memiliki wakil di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021 setelah PB Djarum mengirim ganda campuran Dejan Ferdiansyah/Serena Kani ke Huelva.

Dejan/Serena merupakan ganda campuran peringkat 97 dunia. Dejan/Serena masuk drawing Kejuaraan Dunia 2021 setelah banyak pemain dari sejumlah negara yang memutuskan mundur.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar