Mengunjungi Bangunan Sangat Bersejarah Warisan Peradaban Manusia Pada Masa Tahun 400 Masehi

Blue Mosque dan Hagia Sophia Turki, Dulu Gereja & Sekarang Jadi Masjid

Minggu, 05/12/2021 16:32 WIB
Mesjid Blue Mosque, Istanbul Turki (Dok Adli)

Mesjid Blue Mosque, Istanbul Turki (Dok Adli)

Istanbul Turki, law-justice.co - Bagi umat muslim dunia, Republik Turki adalah salah satu destinasi wisata menarik karena banyak peninggalan peradaban Islam, salah satunya adalah Blue Mosque. Blue Mosque atau `Masjid Biru` sudah terkenal di kalangan wisatawan karena keindahan bangunan artistik, peradaban hingga interiornya yang begitu menarik dan sangat bersejarah.

Kemegahan luar biasa dari Blue Mosque serta kisah sejarah di baliknya, merupakan napak tilas peradaban kehidupan dan kebudayaan manusia. Sebutan Lain Blue Mosque, adalah Masjid Sultan Ahmed.

Nama aslinya adalah Masjid Sultan Ahmed atau Sultanahmet Camii. Disebut dengan Masjid Biru lantaran pada masa lalu, bangunan serta interiornya kental nuansa warna biru. Dari awalnya dibangun sebagai gereja Katedral di tahun 400 an Masehi, lalu menjadi Masjid, yang kubahnya dibangun antara tahun 1609 dan 1616 atas perintah Sultan Ahmed I, yang kemudian menjadi nama masjid tersebut.

Kala itu, Sultan Ahmet I memutuskan membangun masjid besar di Istanbul untuk menegaskan kembali kekuasaan Kesultanan Ottoman. Sultan Ahmed I sendiri dimakamkan di halaman masjid. Struktur dasar bangunan ini hampir berbentuk kubus, berukuran 53 kali 51 meter.

Seperti Hagia Sophia, Masjid Biru juga kental perpaduan elemen arsitektur Kristen era Byzantium dan Islam. Masjid ini memiliki satu kubah utama, enam menara, dan delapan kubah sekunder.

 

Tampak depan bangunan Hagia Sophia, Istanbul, Turki. ( Roy Tumpal Pakpahan)

 

Sementara itu, interior masjid dilapisi dengan lebih dari 20.000 ubin keramik gaya Iznik. Elemen terpenting dalam interior masjid adalah mihrab, yang terbuat dari marmer yang diukir halus, dengan relung stalaktit dan panel prasasti ganda di atasnya. Masjid Biru dibangun atas karya dari arsitek Ottoman bernama Sedefkar Mehmed Agha.

Masjid Biru dibangun di atas tanah yang dulunya adalah tempat berdirinya istana kerajaan Byzantium. Letaknya berhadapan dengan Hagia Sophia. Sama-sama berada di Istanbul, kedua bangunan ini sering disebut kembar.

Sekarang tempat ini menjadi Objek Wisata teramai di Istanbul Turki dan terbuka juga untuk Pengunjung non Muslim Selain berfungsi sebagai masjid, Sultanahmet Camii juga merupakan sebuah kompleks luas tempat berlangsungnya segala jenis kegiatan sosial.

Seperti pada saat Pimpinan Redaksi Law-Justice.co  mengunjungi bangunan sangat bersejarah ini pada Rabu (01/12/21), begitu banyak turis dari mancanegara antri dengan tertib untuk bisa mengelilingi semua sudut bangunan prestisius ini.

Hagia Sophia

 

 Ornamen Jesus Kristus masih terpampang di dekat kubahnya Hagia Sophia. ( Foto: Roy Tumpal Pakpahan)

Salah satu warisan dunia ini kembali berubah fungsi menjadi masjid dan mulai digunakan kembali untuk melayani ibadah masyarakat Muslim pada 24 Juli 2020. Perubahan ini diumumkan setelah keluar keputusan pengadilan yang mencabut keputusan era Presiden Turki Mustafa Kemal Ataturk yang mengubahnya menjadi museum pada 1934 silam. Keputusan tersebut memperoleh berbagai respons dari sejumlah pihak.

Mengutip Live Science, sebelum bernama Blue Mosque, saat awal pendiriannya sebagai gereja katedral di era Konstantinopel, namanya adalah Hagia Sophia, yang berarti "kebijaksanaan yang suci" (holy wisdom). Dalam bahasa Yunani, Sophia sendiri berarti kebijaksanaan.

Awalnya, bangunan ini merupakan monumen berkubah yang dibuat sebagai katedral di Konstantinopel (sekarang Istanbul, Turki). Selain Hagia Sophia, dikenal pula nama-nama lain seperti Ayasofya di Turki dan Sancta Sophia di Latin.

Hagia Sophia sendiri dibangun dalam waktu yang relatif singkat, yaitu 6 tahun. Karena singkatnya waktu pembangunan, nama arsiteknya, yaitu Antemius dari Tralles dan Isidore dari Melitus pun menjadi terkenal.

Keduanya disebut memiliki keahlian dengan mekanika dan matematika. Beberapa kali bangunan ini terbakar. Struktur Hagia Sophia pertama dengan atap kayu, sempat terbakar pada 404 M saat terjadi pemberontakan di Konstantinopel.

Kemudian, pada pemerintahan Kaisar Theodosios II, Hagia Sophia kembali dibangun dengan struktur baru dan selesai pada tahun 415. Setelah itu, struktur bangunan ini kembali terbakar untuk kedua kalinya saat terjadi "Revolusi Nika" yang melawan Kaisar Justinian I.

Karena tidak mampu memperbaiki kerusakan akibat api ini, Justinian memerintahkan pembongkaran Hagia Sophia pada 532. Hagia Sophia pun selesai pada tahun 537 dan masih berdiri hingga kini.

Pernah juga rusak karena gempa bumi dan struktur Hagia Sophia yang saat ini berdiri dibangun lagi pada abad ke-6. Sempat terjadi gempa bumi yang menyebabkan sebagian kubah runtuh pada tahun 558 dan dua lainnya yang runtuh sebagian setelahnya.

Setelah ditaklukannya Konstantinopel pada 1453, Mehmed II menjadikan Hagia Sophia sebagai masjid. Saat perubahan ini dilakukan, banyak pula mosaik-mosaik khas Kristen Ortodoks ditutup dengan kaligrafi Islam yang didesain oleh Kazasker Mustafa Izzet.

Kemudian, pada tahun 1934, Presiden Ataturk mengubah penggunaannya menjadi lebih sekuler dan pada akhirnya menjadikan Hagia Sophia sebagai museum pada 1935. Bangunan ini juga diketahui sebagai komponen situs warisan dunia UNESCO yang disebut area Bersejarah Istanbul Turki.

Rasanya tak cukup waktu melihat kemegahan bangunan bersejarah ini. Kekaguman bagaimana bisa di saat era teknologi masih sangat sederhana pada tahun 400 Masehi, manusia bisa mengangkat batu-batu marmer besar dan menempatkannya dalam kubah yang tinggi atau di altar atas, dengan tingkat presisi yang tepat dan rancangan arsitektur yang sangat indah.

Walaupun sudah berfungsi menjadi Masjid, pengunjung non Muslim yang datang dari seluruh dunia tetap bisa masuk dan berdoa sesuai keyakinannya di dalam masjid tersebut. Sungguh wisata rohani yang memberi pencerahan dan teladan bahwa toleransi beragama justru sangat kuat di negeri Turki ini.

Mengutip Live Science, nama Hagia Sophia berarti "kebijaksanaan yang suci" (holy wisdom). Dalam bahasa Yunani, Sophia sendiri berarti kebijaksanaan. Awalnya, bangunan ini merupakan monumen berkubah yang dibuat sebagai katedral di Konstantinopel (sekarang Istanbul, Turki). Selain Hagia Sophia, dikenal pula nama-nama lain seperti Ayasofya di Turki dan Sancta Sophia di Latin. 2. Dibangun dalam waktu relatif singkat Hagia Sophia sendiri dibangun dalam waktu yang relatif singkat, yaitu 6 tahun. Karena singkatnya waktu pembangunan, nama arsiteknya, yaitu Antemius dari Tralles dan Isidore dari Melitus pun menjadi terkenal. Mereka disebut memiliki keahlian dengan mekanika dan matematika. Baca juga: Pengadilan Turki Beri Jalan Hagia Sophia jadi Masjid 3. Beberapa kali terbakar Melansir History, struktur Hagia Sophia pertama dengan atap kayu, sempat terbakar pada 404 M saat terjadi pemberontakan di Konstantinopel. Kemudian, pada pemerintahan Kaisar Theodosios II, Hagia Sophia kembali dibangun dengan struktur baru dan selesai pada tahun 415. Setelah itu, struktur bangunan ini kembali terbakar untuk kedua kalinya saat terjadi "Revolusi Nika" yang melawan Kaisar Justinian I. Karena tidak mampu memperbaiki kerusakan akibat api ini, Justinian memerintahkan pembongkaran Hagia Sophia pada 532. Hagia Sophia pun selesai pada tahun 537 dan masih berdiri hingga kini. Interior Hagia Sophia di Turki. Lihat Foto Interior Hagia Sophia di Turki.(Kompas.com/Silvita Agmasari) Baca juga: Gereja Ortodoks Rusia Tolak Perubahan Status Hagia Sophia Jadi Masjid 4. Pernah rusak karena gempa bumi Struktur Hagia Sophia yang saat ini berdiri merupakan bangunan pada abad ke-6. Sempat terjadi gempa bumi yang menyebabkan sebagian kubah runtuh pada tahun 558 dan dua lainnya yang runtuh sebagian setelahnya. 5. Berubah fungsi beberapa kali Melansir Britannica, setelah ditaklukannya Konstantinopel pada 1453, Mehmed II menjadikan Hagia Sophia sebagai masjid. Saat perubahan ini dilakukan, banyak pula mosaik-mosaik khas Ortodoks ditutup dengan kaligrafi Islam yang didesain oleh Kazasker Mustafa Izzet. Kemudian, pada tahun 1934, Presiden Ataturk mengubah penggunaannya menjadi lebih sekuler dan pada akhirnya menjadikan Hagia Sophia sebagai museum pada 1935. Bangunan ini juga diketahui sebagai komponen situs warisan dunia UNESCO yang disebut Area Bersejarah Istanbul. Terbaru, perubahan fungsi pun terjadi dengan keluarnya keputusan pengadilan yang mencabut keputusan era Presiden Mustafa Kemal Ataturk.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Dibicarakan, Berikut 5 Fakta Menarik soal Hagia Sophia", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/11/144414365/ramai-dibicarakan-berikut-5-fakta-menarik-soal-hagia-sophia?page=all.
Penulis : Vina Fadhrotul Mukaromah
Editor : Virdita Rizki Ratriani

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Mengutip Live Science, nama Hagia Sophia berarti "kebijaksanaan yang suci" (holy wisdom). Dalam bahasa Yunani, Sophia sendiri berarti kebijaksanaan. Awalnya, bangunan ini merupakan monumen berkubah yang dibuat sebagai katedral di Konstantinopel (sekarang Istanbul, Turki). Selain Hagia Sophia, dikenal pula nama-nama lain seperti Ayasofya di Turki dan Sancta Sophia di Latin. 2. Dibangun dalam waktu relatif singkat Hagia Sophia sendiri dibangun dalam waktu yang relatif singkat, yaitu 6 tahun. Karena singkatnya waktu pembangunan, nama arsiteknya, yaitu Antemius dari Tralles dan Isidore dari Melitus pun menjadi terkenal. Mereka disebut memiliki keahlian dengan mekanika dan matematika. Baca juga: Pengadilan Turki Beri Jalan Hagia Sophia jadi Masjid 3. Beberapa kali terbakar Melansir History, struktur Hagia Sophia pertama dengan atap kayu, sempat terbakar pada 404 M saat terjadi pemberontakan di Konstantinopel. Kemudian, pada pemerintahan Kaisar Theodosios II, Hagia Sophia kembali dibangun dengan struktur baru dan selesai pada tahun 415. Setelah itu, struktur bangunan ini kembali terbakar untuk kedua kalinya saat terjadi "Revolusi Nika" yang melawan Kaisar Justinian I. Karena tidak mampu memperbaiki kerusakan akibat api ini, Justinian memerintahkan pembongkaran Hagia Sophia pada 532. Hagia Sophia pun selesai pada tahun 537 dan masih berdiri hingga kini. Interior Hagia Sophia di Turki. Lihat Foto Interior Hagia Sophia di Turki.(Kompas.com/Silvita Agmasari) Baca juga: Gereja Ortodoks Rusia Tolak Perubahan Status Hagia Sophia Jadi Masjid 4. Pernah rusak karena gempa bumi Struktur Hagia Sophia yang saat ini berdiri merupakan bangunan pada abad ke-6. Sempat terjadi gempa bumi yang menyebabkan sebagian kubah runtuh pada tahun 558 dan dua lainnya yang runtuh sebagian setelahnya. 5. Berubah fungsi beberapa kali Melansir Britannica, setelah ditaklukannya Konstantinopel pada 1453, Mehmed II menjadikan Hagia Sophia sebagai masjid. Saat perubahan ini dilakukan, banyak pula mosaik-mosaik khas Ortodoks ditutup dengan kaligrafi Islam yang didesain oleh Kazasker Mustafa Izzet. Kemudian, pada tahun 1934, Presiden Ataturk mengubah penggunaannya menjadi lebih sekuler dan pada akhirnya menjadikan Hagia Sophia sebagai museum pada 1935. Bangunan ini juga diketahui sebagai komponen situs warisan dunia UNESCO yang disebut Area Bersejarah Istanbul. Terbaru, perubahan fungsi pun terjadi dengan keluarnya keputusan pengadilan yang mencabut keputusan era Presiden Mustafa Kemal Ataturk.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Dibicarakan, Berikut 5 Fakta Menarik soal Hagia Sophia", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/11/144414365/ramai-dibicarakan-berikut-5-fakta-menarik-soal-hagia-sophia?page=all.
Penulis : Vina Fadhrotul Mukaromah
Editor : Virdita Rizki Ratriani

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Mengutip Live Science, nama Hagia Sophia berarti "kebijaksanaan yang suci" (holy wisdom). Dalam bahasa Yunani, Sophia sendiri berarti kebijaksanaan. Awalnya, bangunan ini merupakan monumen berkubah yang dibuat sebagai katedral di Konstantinopel (sekarang Istanbul, Turki). Selain Hagia Sophia, dikenal pula nama-nama lain seperti Ayasofya di Turki dan Sancta Sophia di Latin. 2. Dibangun dalam waktu relatif singkat Hagia Sophia sendiri dibangun dalam waktu yang relatif singkat, yaitu 6 tahun. Karena singkatnya waktu pembangunan, nama arsiteknya, yaitu Antemius dari Tralles dan Isidore dari Melitus pun menjadi terkenal. Mereka disebut memiliki keahlian dengan mekanika dan matematika. Baca juga: Pengadilan Turki Beri Jalan Hagia Sophia jadi Masjid 3. Beberapa kali terbakar Melansir History, struktur Hagia Sophia pertama dengan atap kayu, sempat terbakar pada 404 M saat terjadi pemberontakan di Konstantinopel. Kemudian, pada pemerintahan Kaisar Theodosios II, Hagia Sophia kembali dibangun dengan struktur baru dan selesai pada tahun 415. Setelah itu, struktur bangunan ini kembali terbakar untuk kedua kalinya saat terjadi "Revolusi Nika" yang melawan Kaisar Justinian I. Karena tidak mampu memperbaiki kerusakan akibat api ini, Justinian memerintahkan pembongkaran Hagia Sophia pada 532. Hagia Sophia pun selesai pada tahun 537 dan masih berdiri hingga kini. Interior Hagia Sophia di Turki. Lihat Foto Interior Hagia Sophia di Turki.(Kompas.com/Silvita Agmasari) Baca juga: Gereja Ortodoks Rusia Tolak Perubahan Status Hagia Sophia Jadi Masjid 4. Pernah rusak karena gempa bumi Struktur Hagia Sophia yang saat ini berdiri merupakan bangunan pada abad ke-6. Sempat terjadi gempa bumi yang menyebabkan sebagian kubah runtuh pada tahun 558 dan dua lainnya yang runtuh sebagian setelahnya. 5. Berubah fungsi beberapa kali Melansir Britannica, setelah ditaklukannya Konstantinopel pada 1453, Mehmed II menjadikan Hagia Sophia sebagai masjid. Saat perubahan ini dilakukan, banyak pula mosaik-mosaik khas Ortodoks ditutup dengan kaligrafi Islam yang didesain oleh Kazasker Mustafa Izzet. Kemudian, pada tahun 1934, Presiden Ataturk mengubah penggunaannya menjadi lebih sekuler dan pada akhirnya menjadikan Hagia Sophia sebagai museum pada 1935. Bangunan ini juga diketahui sebagai komponen situs warisan dunia UNESCO yang disebut Area Bersejarah Istanbul. Terbaru, perubahan fungsi pun terjadi dengan keluarnya keputusan pengadilan yang mencabut keputusan era Presiden Mustafa Kemal Ataturk.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Dibicarakan, Berikut 5 Fakta Menarik soal Hagia Sophia", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/11/144414365/ramai-dibicarakan-berikut-5-fakta-menarik-soal-hagia-sophia?page=all.
Penulis : Vina Fadhrotul Mukaromah
Editor : Virdita Rizki Ratriani

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

(Roy T Pakpahan\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar