Anwar Abbas Minta TNI Tak Cuma Permudah Rekrut Prajurit Beragama Islam

Sabtu, 04/12/2021 15:00 WIB
Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas. (Dok. JawaPos.com)

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas. (Dok. JawaPos.com)

Jakarta, law-justice.co - Beragamnya sekolah-sekolah bernapaskan agama di Indonesia seperti Kristen, Katolik, Hindu, Buddha juga Konghucu, selain Islam, sudah seharusnya juga diberi kesempatan untuk bergabung dalam keluarga besar korps TNI.

Pengamat sosial ekonomi dan keagamaan Anwar Abbas menyambut baik langkah TNI membuka lowongan prajurit dari kalangan santri. Namun Anwar menyarankan agar ini tidak hanya untuk kalangan pesantren saja, tetapi juga sekolah-sekolah agama lain.


"Hal ini penting dilakukan supaya kalau mereka-mereka tersebut nanti sudah menjadi tentara, diharapkan akan bisa menjadi tentara-tentara yang mengerti secara baik nilai-nilai dari ajaran agamanya dan bagaimana mengimplementasikannya, karena mereka diyakini telah memiliki dasar pendidikan dan pengetahuan keagamaan yang baik dan kuat," kata Anwar yang juga Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dikutip dari CNNIndonesia, Sabtu (4/12/2021).

Wakil Ketua Umum MUI ini mengingatkan peluang untuk murid-murid sekolah lain sangat penting terlebih segala masalah terkait agama akan berdasar pada UUD 1945 khususnya pasal 29 ayat 1, yaitu negara berdasar Ketuhanan yang Maha Esa.

Artinya, lanjut dia, nilai-nilai dari ajaran agama, termasuk nilai-nilai dari ajaran agama Islam, akan dipahami dan dilaksanakan sebaik-baiknya.

Menurut Anwar, ini demi menghindari potensi Indonesia jadi negara sekuler bahkan atheis.

"Supaya negeri kita ini menjadi negeri yang kita harapkan dimana negara kita tidak menjadi negara yang sekuler apalagi atheistik tapi akan menjadi sebuah negeri yang menghormati agama, maju, berkeadilan, berakhlak dan bermoral serta rakyatnya hidup dengan rukun dan damai serta sejahtera dan bahagia," katanya.

Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyampaikan akan merekrut prajurit dari kalangan santri.

"Saya akan merekrut prajurit, baik Tamtama maupun perwira ini khusus para santri. Dari pesantren-pesantren termasuk lintas agama, khususnya dari Muslim, ada khusus lagi tafsir Alquran," kata Dudung saat mengamankan kondisi di Monas usai Reuni 212 tak mendapat izin kepolisian, Kamis (2/12).

Dudung menyatakan hal ini dikarenakan kalangan santri punya bekal pendidikan agama yang baik, dan sesuai dengan misi dirinya yang berpedoman pada 8 Wajib TNI.

Menurutnya, implementasi 8 Wajib TNI bakal optimal ketika prajurit memiliki akhlak dan kepribadian bagus.

"Maka nanti saya akan merekrut khusus, nah para santri-santri ini juga nanti akan jadi prajurit-prajurit yang berakhlak, prajurit-prajurit yang di lapangan nantinya menghadapi situasi apapun mereka lebih tertata di dalam komunikasi, khususnya di dalam bertingkah laku," tuturnya.

Di media sosial, TNI Angkatan Darat (TNI AD) juga mengumumkan resmi membuka lowongan prajurit untuk santri dan lintas agama. Lowongan dibuka untuk prajurit pangkat Bintara PK dan Tamtama.

Dalam pamflet tertulis pendaftaran gratis. Untuk calon peserta beragama Islam, TNI AD memberikan persyaratan harus hapal Alquran.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar