Eks Jubir KPK Cerita Kisah Pencuri Sapi, Sindir Pimpinan KPK?

Jum'at, 03/12/2021 15:01 WIB
Eks Jubir KPK Febri Diansyah (Instagram @febridiansyah.id)

Eks Jubir KPK Febri Diansyah (Instagram @febridiansyah.id)

law-justice.co - Mantan Juru Bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah bercerita tentang kisah pencuri sapi. Kisah tersebut bertepatan dengan ramainya pernyataan pimpinan KPK Alexander Marwata.

Kisah singkat tentang pencuri sapi diceritakan oleh Eks Jubir KPK Febri Diansyah di akun Twitternya, @febridiansyah.

"Dulu sekali, di suatu malam, seorang pencuri masuk kampung dan mencuri seekor sapi. Tp ia kurang begitu ahli sehingga petugas ronda menangkapnya dan membawanya pd seorang hakim," tulis Febri.

Setelah si pencuri sapi tersebut ditangkap, sapi yang dicuri dikembalikan lagi ke kandangnya.

"Di kampung itu, masyarakatnya hidup dari bertani & beternak. Sapi seperti emas. Tidak ada lagi yg berani mencuri sapi," ujar Febri.

Sementara di kampung sebelah, lanjut Febri, pencuri sering dimaafkan jika yang bersangkutan mengembalikan kerugian atau atau barang yang dicurinya.

Hal tersebut membuat petugas ronda kampung menjadi sibuk terus menerus menangkap pencuri sehingga anggara keamanan naik drastis.

"Ini cerita lama, saya lupa siapa yg cerita atau dimana pernah membaca. Jika ada kemiripan mohon dimaafkan," imbuh Febri.

Cerita Febri tersebut diduga kuat berkaitan dengan pernyataan Alexander Marwata yang menyinggung agar tidak memporses hukum oknum Kepala Desa yang ketahuan korupsi.

Dikutip dari kaun YouTuber KPK, Alexander Marwata mengatakan, nilai kerugian negara tidak sebanding dengan biaya proses hukum yang mungkin akan jauh lebih besar.

"Kalau diproses hukum sampai pengadilan, biayanya bisa lebih gede," ucap Alexander.

Alexander menyebut bahwa proses hukum kasus korupsi kecil yang terjadi di tingkat desa tidak efektif dan efisien jika berlanjut ke pengadilan karena negara berpotensi kehilangan uang yang lebih besar.

"Ya sudah suruh kembalikan, ya kalau ada ketentuannya pecat kepala desanya. Selesai persoalan kan begitu," ujar Alex.

Alex ingin agar aturan tentang pemecatan kepala desa yang terbukti korupsi digodok oleh anggota DPR RI. Sistem musyawarah mufakat juga bisa menjadi opsi.

"Ga usah dikaitkan dengan pernyataan Pimpinan KPK yg akan memafkan koruptor di Desa atau sejenisnya," ujar Febri Diansyah tentant kisah pencuri sapi.

"Ini kisah lama saja. Tp kalau maksa mengkait2kan, ya mau gmn lg," imbuh Febri.

(Januardi Husin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar