Bangun Pabrik Belum Dapat Pasokan Listrik, Aleg PDIP Sentil Antam
Pembangunan Pabrik Feronikel Antam (Foto: Antam)
[INTRO]
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Sondang Tiar Debora Tampubolon mempertanyakan proyek pabrik feronikel PT Aneka Tambang Tbk atau Antam di Halmahera Timur.
Hal tersebut menjadi sorotan karena proyek yang hampir jadi tersebut belum mendapat pasokan listrik sampai saat ini.
"Terkait mengenai smelter nikel yang tadi katanya tidak berjalan karena alasan listrik. Saya mau bertanya pada saat melakukan perencanaan saya rasa, mohon maaf, ini sangat konyol sekali," kata Sondang dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR dengan Direktur Utama Antam Dana Amin, Kamis (02/12/2021).Sebagai orang teknik, Sondang menyebut dalam rangka pembentukan industri, sumber daya (resources), sumber daya manusia, energi hingga teknologi harusnya sudah dipersiapkan oleh Antam.
"Terkait mengenai smelter nikel yang tadi katanya tidak berjalan karena alasan listrik. Saya mau bertanya pada saat melakukan perencanaan saya rasa, mohon maaf, ini sangat konyol sekali," kata Sondang dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR dengan Direktur Utama Antam Dana Amin, Kamis (02/12/2021).Sebagai orang teknik, Sondang menyebut dalam rangka pembentukan industri, sumber daya (resources), sumber daya manusia, energi hingga teknologi harusnya sudah dipersiapkan oleh Antam.
Politisi PDIP menyebut dalam setiap pembangunan proyek tentu harus memperhatikan setiap detilnya supaya pembangunan proyek tersebut tidak percuma.
"Kalau nggak ada salah satunya ya kan nggak mungkin jalan proyek itu. Saya mau bertanya kenapa, apakah tidak ada power, kalau memang tidak bisa disuplai oleh PLN feasibility study seperti apa sih, di sana apakah ada sumber-sumber energi yang lain PLTA atau sebagainya," ujarnya.Sebelumnya, Direktur Operasi dan Transformasi Antam Risono mengatakan bila Progres pembangunan pabrik feronikel PT Aneka Tambang Tbk atau Antam di Halmahera Timur telah mencapai 98%.
Pabrik dengan kapasitas 13.500 ton nikel per tahun ini belum bisa operasi karena menunggu pasokan listrik.
Risono menyebutkan bila sisa 2% dari pembangunan tersebut adalah terkait dengan pasokan listrik."Bahwa secara progres smelternya sudah 98% nah yang 2% ini memang menunggu ketersediaan listrik," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI, Kamis (02/12/2021).
Share:
Tags:
Selanjutnya
Komentar