Varian Omicron Telah Meningkatkan Kasus Harian di Afrika Selatan

Kamis, 02/12/2021 15:30 WIB
Ilustrasi kasus corona dunia (Foto:Pixabay)

Ilustrasi kasus corona dunia (Foto:Pixabay)

law-justice.co - Kehadiran virus Corona varian Omicron telah membawa kekhawatiran di seluruh dunia. Di Afrika Selatan, varian Omicron telah menyebabkan peningkatan kasus harian yang signifikan.

Varian Omicron telah memicu lonjakan yang mengkhawatirkan dalam kasus virus corona di Afrika Selatan dan dengan cepat menjadi jenis yang dominan. Uni Emirat Arab dan Korea Selatan, yang juga mencatatkan pengingkatan kasus harian Covid-19, juga mengkonfirmasi adanya kasus varian Omicron di sana.

Dr Michelle Groome dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) Afrika Selatan mengungkapkan bahwa telah terjadi peningkatan eksponensial dalam infeksi selama dua minggu terakhir. Rata-rata kasus harian di Afrika Selatan sebelumnya adalah 300 kasus per hari.

Sejak adanya varian Omicron, kasus harian di Afrika Selatan melonjak tajam menjadi lebih dari 1000 kasus harian. Bahkan pada Rabu lalu, tercatat penambahan 3.500 kasus.

“Peningkatannya mengkhawatirkan,” kata Groome, dikutp dari The Guardian.

NICD mengungkapkan bahwa sekita 74 persen dari semua genom virus yang telah diurutkan bulan lalu adalah varian baru. Pertama kali ditemukan dalam sampel yang diambil pada 8 November di Gauteng, provinsi terpadat di Afrika Selatan.

Para ilmuan masih berusaha mempelajari varian Omicron, terutama tentang seberapa cepat virus ini menyebar. Tercatat, setidaknya ada 12 negara di dunia telah mengonfirmasi adanya kasus varian Omicron.

Ahli epidemiologi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria van Kerkhove mengatakan akan membuat sebuah pernyataan resmi tentang seberapa menularnya varian Omicron ini.

NICD menunjukkan data bahwa varian Omicron ini mampu menghindari beberapa kekebalan. Negara-negara di dunia harus lebih cepat lagi menggenjot vaksinasi, terutama penggunaan vaksin Pfizer, yang diprediksi mampu menurunkan tingkat risiko penyakit parah akibat varian Omicron.

(Januardi Husin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar