Legenda Tinju Dunia Mike Tyson Akan Jadi Duta Ganja
Mike Tyson (Foto: Instagram @tyson)
law-justice.co - Mantan juara tinju dunai kelas berat, Mike Tyson, diminta oleh pemerintahan Malawi untuk menjadi duta ganja negara di Afrika tersebut. Mike Tyson yang selama ini dikenal sebagai tokoh publik yang mendukung legalisasi ganja, dianggap sosok yang tepat untuk membantu pertanian ganja Malawi.
Kementerian Pertanian Malawi mengirimi Mike Tyson surat yang memintanya untuk mengambil posisi sebagai duta ganja. Negara Afrika Tenggara itu sejak tahun lalu sudah melegalkan penggunaan ganja untuk industri dan obat-obatan.
Pelegalan ganja di Malawi dilakukan demi mengatasi masalah perekonomian akibat pasar tembakau di sana yang mulai tergerus. Malawi bergantung pada tembakau untuk waktu yang lama dan itu mewakili sekitar 13 persen dari PDB negara dan 60 persen dari pendapatan devisanya.
Dengan jatuhnya industri tembakau, pemerintah Malawi memutuskan bahwa penanaman ganja sebagai alternatif akan membantu negara dari sudut pandang ekonomi.
Mike Tyson telah menjadi sinonim dalam bidang penggunaan ganja, terutama karena podcastnya, dan inilah mengapa dia dipanggil oleh Malawi pada saat mereka membutuhkan.
Satu hal yang menghalangi rencana besar tersebut adalah penggunaan ganja masih ilegal untuk rekreasi dan sebenarnya ada tingkat resistensi yang signifikan di masyarakat.
Pengetahuan teknis untuk budidaya ganja yang efektif masih kurang, sementara para petani bersikap kritis terhadap tarif pemerintah yang tinggi yang dikenakan pada penjualan tanaman tersebut.
Namun, pemerintah Malawi percaya bahwa upaya tersebut akan bermanfaat karena pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi mereka.
"Malawi mungkin tidak dapat melakukannya sendiri, karena industrinya kompleks dan membutuhkan kolaborasi. Oleh karena itu saya ingin menyebut Anda Tuan Mike Tyson, Duta Ganja Malawi," demikian bunyi surat dari pemerintah Malawi yang ditujukan langsung kepada Mike Tyson.
Tyson telah diminta untuk membantu para petani setempat dalam membudidayakan tanaman, serta mengubah pendapat tentang obat di antara penduduk negara itu.[Marca]
Komentar